Beranda / Berita / Aceh / Ketua Dewan Kesenian Aceh: Kepemimpinan Muzakir Manaf Butuh Pusat Studi Peradaban Aceh

Ketua Dewan Kesenian Aceh: Kepemimpinan Muzakir Manaf Butuh Pusat Studi Peradaban Aceh

Selasa, 31 Desember 2024 16:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Arn

Ketua Dewan Kesenian Aceh, Dr. Teuku Afifuddin, M.Sn. [Foto: dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua Dewan Kesenian Aceh, Dr. Teuku Afifuddin, M.Sn., menyoroti pentingnya keberadaan Pusat Studi Peradaban Aceh sebagai salah satu langkah strategis untuk mendukung kemajuan kebudayaan di bawah kepemimpinan Muzakir Manaf. 

Menurutnya, keberadaan pusat studi tersebut perlu didukung secara penuh oleh pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan.

Pusat Studi Peradaban Aceh akan menjadi titik temu antara pelestarian nilai-nilai budaya dan pengembangan peradaban modern. Ini bukan hanya kebutuhan, tetapi juga amanah sejarah bagi kita semua,” ujar Teuku Afifuddin saat ditemui Dialeksis.com di Banda Aceh, Selasa (31/12/2024).

Ia menambahkan, Aceh sebagai daerah dengan kekayaan sejarah dan budaya yang mendalam membutuhkan lembaga yang mampu menjadi pusat riset, edukasi, dan advokasi budaya. Pusat studi ini, kata dia, tidak hanya akan melestarikan warisan nenek moyang, tetapi juga mempersiapkan Aceh untuk menghadapi tantangan global.

“Kita perlu sinergi dari semua pihak, baik pemerintah, akademisi, seniman, hingga masyarakat luas. Hanya dengan dukungan kolektif, visi ini dapat terwujud,” kata Afifuddin tercatat juga Dosen Institut Seni Budaya Indonesia Aceh.

Kepemimpinan Muzakir Manaf, yang selama ini dikenal memiliki perhatian besar terhadap isu-isu strategis Aceh, diharapkan dapat menjadi motor penggerak dalam merealisasikan gagasan ini. Afifuddin menekankan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci agar pusat studi ini dapat memberikan dampak yang signifikan bagi pembangunan budaya dan sosial masyarakat Aceh.

Dalam konteks ini, ia juga menyerukan kepada para pemangku kepentingan untuk segera merumuskan langkah konkret, mulai dari penyediaan infrastruktur hingga pengembangan program yang relevan. 

“Pusat Studi Peradaban Aceh adalah laboratorium besar untuk merumuskan seluruh hasil-hasil riset terdahulu dengan yang terkini dimana luarannya berupa konsep yang dapat diterapkan dalam bentuk kebijakan atau kegiatan sebagai investasi jangka panjang yang akan membawa manfaat luar biasa bagi generasi mendatang,” pungkasnya. [ar]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI