Ketua Edelwies PNL: Segera Temukan Pembunuh Gajahnya dan Hukum Semana Mestinya
Font: Ukuran: - +
Reporter : fatur
Tim Petugas gabungan dari BKSD Aceh, Inafis Polres Aceh Timur, Koramil Banda Alam ambil sampel bangkai gajah untuk mencari penyebab matinya hewan Gajah, di Desa Jambo Reuhat, Kecamatan Banda Alam, Aceh Timur, 11 Juli 2021 (Foto: Tagar/Dok Koramil 18/Banda Alam)
DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Kabar yang menyayat hati Aceh terjadi, seekor gajah yang masih berusia muda tewas ditemukan tanpa kepala di Aceh Timur.
Ketua Edelweis Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL), Umar kepada Dialeksis.com, Selasa (13/07/2021), mengatakan kesedihan terdalam terhadap kejadian keji ini.
“Saya dapat kabar jelas terkait hal ini kemarin sore,” ucapnya.
Dirinya mengatakan, kabar ini juga di informasikan oleh tim Konservasi Sumber Daya Alam dan pihak Edelweis juga menanyakan hal ini ke beberapa Lembaga dan UKM Mapala yang ada di Aceh.
Gajah yang masih berusia muda tewas ditemukan tanpa kepala di Aceh Timur. [Foto: Tagar]“Mereka mengatakan hal ini sangat disayangkan, adapun indikasinya belum jelas tapi dugaan terkini itu masih pemburuan liar gajah untuk di ambil gadingnya,” tukasnya.
Umar menjelaskan, dugaan pemburuan gading ini menurutnya, ketika gajahnya sudah di eksekusi, namun tidak bisa diproses ditempat jadi di ambil kepalanya untuk diproses ditempat lain.
“Sangat disayangkan saat ditemukan gajah itu sudah tidak berkepala, berdasarkan informasi yang didapat sepertinya bukan karena keracunan, terkena ranjau ataupun lainnya, kalau dilihat dari gajahnya, secara langsung dipotong kepalanya,” jelasnya.
Lanjutnya, “Terkait hal ini BKSDA memang ada kinerja dalam menghentikan pemburuan satwa liar yang dilindungi, kita tidak bisa menyalahkan pemerintah terkait hal ini, kita sangat tahu kinerja mereka seperti apa, jadi mungkin adanya kesempatan dari orang-orang yang tidak punya hati terkait hal ini, kejam sekali ini,” kata Umar dengan tegas.
Umar menyampaikan, orang-orang seperti ini (pemburu satwa liar dan dilindungi) hanya melihat keuntungan saja, dan tidak memikirkan peraturan ataupun hukum yang berlaku dan hewan dilindungi yang diburu.
“Kita sudah tahu seperti apa kinerja Pemerintah Aceh dan BKSDA, karena kami juga sosialisasi jadi harapan saya jika memang ada terjadi hal seperti ini lagi, si pelaku dari pemburuan liar ini harus segera dicari secepatnya dan dihukum semana mestinya,” tutupnya kepada Dialeksis.com. [ftr]