DIALEKSIS.COM | Aceh - Bulan Ramadan dinilai sebagai waktu istimewa bagi umat Muslim untuk memperbaiki diri, memperkuat persatuan, dan menebar kasih sayang. Hal ini ditekankan oleh H. Abdul Hamid Zein, SH, MH, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Aceh, tokoh masyarakat dan ahli hukum, dalam pernyataannya kepada media pada Kamis (20/3). Menurutnya, Ramadan adalah bulan penuh berkah, rahmat, dan maghfirah (ampunan) yang harus dimanfaatkan secara optimal.
“Allah SWT memberikan kesempatan bagi kita untuk mendekatkan diri kepada-Nya, memperbanyak amal ibadah, serta membersihkan hati. Terutama di malam-malam terakhir Ramadan, jangan sampai kita menyia-nyiakan momentum ini,” ujar H. Abdul Hamid Zein kepada Dialeksis melalui keteranganya via whatsapp.
Ia menjelaskan, Ramadan disebut sebagai bulan penuh berkah karena Allah SWT melipatgandakan pahala setiap amal kebaikan.
“Setiap huruf Al-Qur’an yang dibaca bernilai besar, sedekah menjadi pemadam murka Allah, dan pintu langit terbuka untuk curahan rahmat,” tuturnya.
Menurutnya, bulan suci ini juga menjadi waktu tepat untuk bertaubat dan memperkuat ketakwaan.
Tak hanya aspek spiritual, H. Abdul Hamid menekankan pentingnya menjaga kerukunan antarumat beragama dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Ramadan mengajak kita saling menghormati, toleran, dan bekerja sama demi keamanan dan persatuan. Ini momentum untuk membangun harmoni, baik internal umat Islam maupun dengan pemeluk agama lain,” katanya.
Lebih lanjut, ia menyoroti Ramadan sebagai bulan kasih sayang. “Mempererat silaturahmi, memaafkan kesalahan, serta berbagi kepada yatim, dhuafa, dan keluarga prasejahtera adalah bentuk konkretnya. Bahkan, berbagi takjil pun menjadi ibadah sosial yang mulia,” ujarnya.
Ia juga mendorong orang tua menjadikan Ramadan sebagai sarana edukasi nilai-nilai keluarga. “Perbaiki hubungan yang retak, ciptakan keluarga sakinah (tenang), mawaddah (penuh cinta), dan warahmah (berlimpah rahmat). Ini saatnya menanamkan makna Ramadan kepada anak-anak,” tegasnya.
H. Abdul Hamid Zein merinci enam sikap yang perlu dijalankan umat beragama:
1. Menghormati keyakinan orang lain tanpa diskriminasi.
2. Tidak menghina agama lain.
3. Beribadah sesuai ajaran masing-masing.
4. Saling membantu tanpa membeda-bedakan agama.
5. Menjalin kerja sama antarumat beragama.
6. Mematuhi peraturan agama dan pemerintah.
“Ramadan mengajarkan kita untuk hidup harmonis, bukan hanya di bulan suci ini, tetapi juga sepanjang tahun. Mari jadikan nilai-nilai ini sebagai pegangan bersama,” pungkasnya.
Sebagai penutup, ia mengingatkan bahwa Ramadan adalah hadiah Allah yang harus disyukuri dengan tindakan nyata.
“Dari sedekah hingga silaturahmi, semua ini adalah jalan menuju masyarakat yang lebih beradab dan bersatu,” tandas H. Abdul Hamid Zein.