Ketua PWI Aceh, Nasir Nurdin. [Foto: Dialeksis/AR]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh, Nasir Nurdin mengatakan, aktor utama Pemilihan Umum (Pemilu) adalah masyarakat dan media sosial adalah senjatanya. 

Ungkapan itu disampaikan dirinya dalam Workshop yang diselenggarakan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dengan tajuk peran media dalam pengawasan pemilu serentak tahun 2024, di Hotel Oasis, Senin (25/7/2022).

Dalam persiapan Pemilu nanti, Nasir menyampaikan partisipasi rakyat merupakan salah satu aktor utama Pemilu untuk memastikan kualitas penyelenggaraan Pemilu. Selain hak suara, rakyat juga bisa bantu mengajak orang untuk mengawasi terselenggaranya Pemilu.

Pengawasan yang bisa dilakukan rakyat, jelas dia, antara lain memberikan informasi awal terkait terjadinya dugaan pelanggaran seperti dalam tahapan pemutakhiran daftar pemilih, politik uang, dan sebagainya.

"Bawaslu tugasnya mengawasi dan menindak sementara masyarakat mengawasi dan melaporkan," ucapnya.

Ia mengatakan, media sosial merupakan senjata khusus untuk mempublikasikan informasi pada masyarakat. Medsos menjadi kekuatan demokrasi karena mampu mempengaruhi wacana dan agenda dalam masyarakat.

"Medsos ikut menentukan apa yang diperbincangkan masyarakat bahkan media meanstream pun sering mengutip apa yang diperbincangkan media sosial," ujarnya lagi.

Menurutnya, demokrasi digital adalah sebuah paradoks. Banyak pihak menilai batas antara membebaskan dan membelenggu, begitu pun batas antara mencerdaskan dan membodohkan.

“Kemudian, diminta juga kepada rekan pers untuk memberikan informasi yang jelas dan akurat,” pungkasnya.

Adapun Kegiatan ini juga dihadiri juga oleh Anggota Panwaslih Kota Banda Aceh, Koordinator, dan Jajaran Sekretariat Panwaslih Kota Banda Aceh, Diskominfotik serta rekan pers ikut serta hadir reporter dari TV lokal maupun Nasional.

Bahkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan Rabu (14/2/2024) sebagai hari dilaksanakannya pemungutan suara Pemilu serentak 2024 mendatang.(Auliana)