Universitas Syiah Kuala (USK). [Foto: ist]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Universitas Syiah Kuala (USK) sebagai satu-satunya Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) di Aceh ternyata memiliki keunggulan tersendiri.  

Diantara keunggulan yang ada, tata kelola USK kini menjadi lebih fleksibel dan dinamis. Dikarenakan adanya kewenangan yang lebih otonom dari pada klustur Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTN-BLU), maupun kluster Perguruan Tinggi Negeri Satuan Kerja (PTN-Satker).

“Dengan status USK menjadi PTN-BH, maka USK akan dengan mudah membuka maupun menutup prodi, dapat membentuk unit bisnis sendiri, dapat memperkuat struktur organisasi dan tata kerja (SOTK), yang semua itu dilakukan untuk memuluskan langkah USK menuju World Class University,” ujar Ketua Prodi Ilmu Pemerintahan USK Wais Alqarni kepada reporter Dialeksis.com, Banda Aceh, Senin (31/10/2022).

Wais yang juga tergabung sebagai salah satu tim proposal PTN-BH USK juga turut menyampaikan bahwa dibalik kemudahan tersebut terdapat juga tantangan yang harus dilewati.

Misalnya, kata dia, dengan berkurangnya dana subsidi yang didapatkan, rekrutmen Pegawai Negeri Sipil (PNS) tidak lagi menjadi prioritas. Sehingga menuntut USK untuk harus pandai dan cerdas mencari pendapatan, baik dari sumber bisnis, bantuan atau hibah dari pihak lain, maupun dari sumber lain yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Meski demikian, Wais percaya bahwa dengan berubahnya status USK menjadi PTN-BH menjadi pijakan awal bagi seluruh civitas USK dalam menambah semangat untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas.

“Saya rasa, PTN-BH ini menjadi pelucut semangat khususnya bagi seluruh civitas USK, umumnya masyarakat Aceh untuk saling bersinergi mewujudkan pendidikan yang berkualitas, berdampak, dan merata,” pungkasnya.(Akh)