kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Keuntungan Jika Bank Aceh Syariah Mebangun Sistem IT

Keuntungan Jika Bank Aceh Syariah Mebangun Sistem IT

Sabtu, 08 Februari 2020 15:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Indra Wijaya

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Bank Aceh Syariah masih menggandalkan memperbanyak kantor cabang dan jumlah ATM untuk menarik nasabah, pola ini dianggap cara kuno. Mereka masih bingung dengan masifnya perkembangan teknologi IT yang berkembang pesat saat ini. Sejumlah kemudahan dan keuntunganpun dapat diterima jika menggunakan sistem teknologi yang baik. 


Masifnya perkembangan internet melalui telepon pintar (smartphone) menjadikan masyarakat lebih mudah dalam mengakses layanan keuangan dengan mudah. Alhasil layanan perbankan mulai terisdupsi.


Contoh kecilnya saja, jika perut sudah lapar, kita dapat delevery makanan melalui Go Food. Untuk makan saja sudah mudah. Tinggal duduk santai dirumah, makanan yang dinantipun akan tiba. Tak perlu berpanas-panasan keluar rumah.

Mengutip dari tulisan M Fauzan Febriansyah, ia menulis kehadiran teknologi finansial (tekfin/fintech), sedikit tidaknya membuat pelaku jasa keuangan kembali memutar otak agar tetap bertahan. Lewat teknologi layanan kredit digital mencatat pertumbuhan yang sangat cepat. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per 2019 ada 144 teknologi finansial yang sudah terdaftar.

Tak mau kalah, perbankanpun kita mulai berbondong-bondong membuat fitur pembukaan rekening tanpa kantor, yang juga melalui pemanfaatan teknologi juga.

Seperti Bank Central Asia (BCA), yang rela menggelontorkan sejumlah dana hingga triliunan rupiah untuk mendirikan bank digital lewat pembelian Bank Royal.

Bank Aceh Syariah dibawah kepemimpinan Haizir Sulaiman sebenarnya sudah bisa melakukan hal tersebut. Dengan total aset mencapai Rp26 triliun, dan simpanan pihak ketiga sebesar Rp23 triliun. Jika dengan modal yang sangat besar tersebut, mereka masih abai terhadap tuntutan 4.0. bisa dibilang Bank Aceh Syariah Gaptek (gagap teknologi).

Praktis, hal ini dipandang dengan kehadiran e-commerce juga merubah pola belanja masyarakat. Semakin banyaknya transaksi di e-commerce dilakukan, tentunya perbankan sedikit banyak juga diuntungkan.

Padahal pada akhirnya juga, fintech atau e-commerce tetap membutuhkan bank untuk menyimpan dananya. Begitu pula perbankan yang butuh fintech mendorong efisiensi transaksinya. Kondisi pada akhirnya juga mendorong efisiensi dan kemudahan, baik bagi bank dan nasabah. (IDW)

Keyword:



riset-JSI
Komentar Anda