Kepala Sekolah Negeri Modal Bangsa, Jamaluddin. [Foto: Ist]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - SMA Negeri Modal Bangsa (MOSA) Aceh Besar masuk dalam daftar 100 sekolah terbaik se-Indonesia, tepatnya menduduki peringkat 98 nasional. Secara Provinsi, SMA Negeri MOSA Aceh Besar ini kokoh berdiri pada peringkat paling wahid (pertama) se-Aceh.

Kepala Sekolah Negeri Modal Bangsa, Jamaluddin mengatakan pihaknya tidak akan hanya berpuas diri dengan peringkat yang diperolehnya. SMA Negeri MOSA Aceh Besar juga akan mulai menata ulang kembali manajemen sekolah dengan baik.

“Menggerakkan semua sistem sekolah yang baik tentu berakar pada bagaimana manajemen di struktur organisasi ini harus kita benah,” ujar Jamaluddin kepada reporter Dialeksis.com, Banda Aceh, Senin (4/10/2021). 

Kemudian, lanjut dia, usai pembenahan manajemen sudah mumpuni maka fokus selanjutnya adalah pada pembelajaran.

Karena, kata dia, apa yang diamanahkan oleh Kementerian Pendidikan termasuk juga dalam asesmen (penilaian) bagaimana cara mengupayakan sekolah dalam hal pembelajaran.

“Nah, setelah manajemen internal sudah diperbaiki, lalu harus fokus ke dalam manufaktur pembelajarannya,” jelas dia.

Selanjutnya, sebut Jamaluddin, mengupayakan bagaimana sekolah bisa bermitra dan bersinergi dengan jajaran multi-stakeholder, mulai dengan pemerintah provinsi, dinas terkait dan perguruan tinggi.

“Saya selaku bawahan mengikuti regulasi pemerintah melalui dinas pendidikan, artinya SMA Negeri Modal Bangsa ini berupaya mencapai harapan pemerintah dengan upaya tadi. Memperbaiki di manajemen, terus orientasi di pembelajaran, dan bagaimana membangun kemitraan,” jelas dia.

Saat ditanya bagaimana strategi mempertahankan peringkat ke depan, Jamaluddin terus terang mengaku langkah-langkahnya terlalu berat.

Ke depan, Jamaluddin berharap agar SMA Negeri MOSA Aceh Besar ini bisa berkolaborasi dengan sekolah komite termasuk dengan para alumninya. Tentu capaian ke depan ini tak lepas dari fungsi internal SMA Negeri MOSA. 

Oleh karenanya, Jamaluddin berpesan agar Pemerintah Aceh bisa mendukung fungsi internal sekolah dengan kebijakan yang berpihak ke arah pemajuan pendidikan di Aceh.

“Baiknya untuk meningkatkan semangat dan juga menghargai atas pencapaian ini, pemerintah sekiranya bisa memberi reward bagi yang berprestasi di bidang pendidikan Aceh,” ungkapnya.

“Kalau diminta untuk mempertahankan pastinya itu menjadi tanggung jawab kami selaku guru sekolah dan kepala sekolah walaupun berat untuk mempertahankan. Untuk itu butuh peran multi-stakeholder dalam meningkatkan mutu pendidikan baik secara kuantitas maupun kualitas di semua lini sektor dunia pendidikan,” pungkasnya. [akh]