Namun, dia mengkhawatirkan adanya oknum-oknum yang tidak puas dengan HIPMI Aceh yang menunggangi dan mengangkat perihal isu ini terhadap kepentingan mereka.

“Karena seperti Akbar, Bagas semuanya sudah tahu. Akbar tahu kalau Aceh itu satu (suara), begitu pula dengan Bagas dua (suara) untuk dia. Dan itu sebelum pemilihan,” ungkapnya.

Dia mengatakan, secara kelembagaan pihaknya mengatakan sudah melaksanakan sesuai regulasi yang berlaku.

“Jika ada yang menggosipkan akan dilaksanakan Musdalub, maka ini harus dipahami terlebih dahulu, Musdalub itu apa? Musdalub terjadi ketika ada hal yang secara kelembagaan itu dilakukan, maka terjadilah Musdalub,” jelasnya.

Lebih lanjut, dia merasa heran ketika semua sudah dilaksanakan secara kelembagaan, kemudian terkait pemilihan ketua umum juga sudah diketahui semua artinya sudah transparan, maka ini patut di curigai ada oknum-oknum yang ingin merusak kesolidtan daripada HIPMI Aceh.

“Sekarang saya selaku Sekretaris HIPMI Aceh jika ada yang mengatakan bahwa saya ada menerima uang, maka siapa yang bilang, bawa buktinya ke hadapan saya dan kita buka ke media,” tegasnya.

“Kalau memang ada,” tegasnya kembali.

“Dan omongan saya dapat saya pertanggung jawabkan,” pungkasnya.