Kolam Renang Ie Suum Aceh Besar Dengan Anggaran 1 Milliar, Kondisinya Memperhatinkan
Font: Ukuran: - +
Reporter : fatur
Fasilitas kolam renang Ie Suum Aceh Besar dengan anggaran sebesar 1 Milliar. [Foto: Abdel Shobur/Facebook]
DIALEKSIS.COM | Aceh Besar - Fasilitas kolam renang Ie Suum, Aceh Besar dengan anggaran sebesar 1 Milliar tidak memenuhi ekspetasi masyarakat yang berkunjung kesana.
Pemasukan dari hasil jual beli tiket masuk dan parkir disana biasa mencapai 10 juta jika hari weekend, namun kini sudah mulai sepi sejak pandemi pemasukan hanya 2-5 juta. Namun, kondisi kolam sangat memperhatinkan, kondisi aliran air dari gunung menuju kolam penuh dengan kulit telor dan sampah.
Postingan Abdel Shobur di Facebook terkait kolam renang Ie Suum, Aceh Besar. [Foto: Tangkapan Layar]
Kondisi kolam diperlihatkan oleh Abdel Shobur, Masyarakat Aceh melalui akun Facebooknya yang sedang berkunjung kesana, Selasa (27/07/2021).
Kemudian tim Dialeksis.com menghubungi Abdel Shobur melalui via telepon untuk mengkonfirmasi hal tersebut.
Dirinya mengatakan, kondisi kolam yang kini sangat memperhatinkan, sampah dimana, kolam yang tidak ruang ganti baju, toilet yang sudah tersumbat.
Kondisi Kolam Renang. [Foto: Abdel Shobur/Facebook]“Hasil diskusi saya bersama salah penjaga tiket disitu, dikatakan kolam tersebut anggarannya mencapai 1 Milliar, saya terkejut mendengarnya dengan dana sebesar itu kenapa hasilnya seperti ini, ini bisa jadi masalah,” ucapnya.
Lanjutnya, Abdel mengatakan, karena itu dipertanyakanlah melalaui Facebook dengan harapan besar agar kawan-kawan di Aceh Besar yang mengerti hal tersebut bisa menjawab dari pertanyaan dari anggaran 1 Milliar dan kolam tersebut.
“Sangat disayangkan jika anggaran 1 M hasilnya seperti, layaknya bukan kolam pemandian namun kolam ikan Bacee, karena hal ini sudah kesekian kalinya saya berkunjung kesana dan tidak ada hasilnya, karena itu diharapkan Pemkab Aceh Besar dapat menyerahkan kepada pihak ketiga atau swasta pengelolaannya, agar bisa dibagi hasil nantinya,” kata Abdel.
Lanjutnya, “Karena saya lihat jika pihak swasta yang mengelola, sedotan pekerja di daerah tersebut jauh lebih banyak, dan bisa jadi ditambah dengan fasilitas permainan anak-anak, karena jika begini terus jangankan karena corona masyarakat juga malas berkunjung karena kondisi kolam jorok, karena itu jika dapat bekerjasama dengan pihak swasta jauh akan lebih baik,” tutupnya kepada Dialeksis.com.[ftr]