Kolase Harapan Masyarakat Aceh Terhadap Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki
Font: Ukuran: - +
Reporter : Akhyar
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Usai Mayjen TNI (Purn) Achmad Marzuki dilantik menjadi Penjabat (Pj) Gubernur Aceh menggantikan posisi Nova Iriansyah yang habis masa jabatan, para tokoh Aceh menyampaikan sejumlah pesan.
Pesan itu berwujud harapan kepada Achmad Marzuki dalam menahkodai Provinsi Aceh di bawah komandonya sebagai seorang Pj Gubernur Aceh.
Pesan pertama datang dari Lembaga The Aceh Institute. Lembaga dengan visi menciptakan budaya keilmuan serta tradisi kritis masyarakat Aceh, menginginkan agar Achmad Marzuki mampu menjembatani tugas-tugas yang belum rampung dikerjakan selama kepemerintahan Nova Iriansyah.
Diwartakan media ini, oleh jurnalis Aldha Firmansyah, Direktur The Aceh Institute Muazzinah berharap agar Achmad Marzuki bisa mengentaskan persoalan sentral yang dialami oleh Provinsi Aceh saat ini, yakni masalah kemiskinan.
“Pj Gubernur Aceh harus mampu menyelesaikan tugas-tugas berat yang belum selesai di pemerintahan Nova Iriansyah, misalnya soal mengentaskan kemiskinan walau hanya dengan waktu dan kewenangan terbatas yang dimiliki oleh seorang Pj Gubernur Aceh,” ujar Muazzinah kepada reporter Dialeksis.com, Rabu (6/7/2022) sore.
Pesan kedua datang dari Muhammad Saleh. Ia merupakan mantan anggota tim penasihat presiden RI era BJ Habibie hingga era Abdurrahman Wahid bidang urusan penyelesaian konflik Aceh (1999-2000).
Saleh, begitu sapaan akrabnya, menyatakan bahwa Achmad Marzuki dinantikan oleh pelbagai persoalan besar. Semisal tentang isu kemiskinan, tata kelola pemerintahan, keuangan daerah hingga bagaimana menumbuhkan iklim investasi di Aceh.
Menurut Saleh, pengentasan terhadap persoalan-persoalan yang ia sebut di atas akan sulit terwujud jika masyarakat Aceh tidak memberi kesempatan atau kepercayaan kepada Achmad Marzuki.
“Tanpa kepercayaan dan kesempatan, rasanya sulit bagi Achmad Marzuki untuk bisa memperbaiki situasi dan kondisi sosial, politik, ekonomi serta kekhususan Aceh ke arah yang lebih baik,” ungkap Saleh, Rabu (6/7/2022) sore.
Pesan ketiga datang dari eks kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang juga merupakan seorang mantan Panglima Muda Daerah III wilayah Bate Iliek. Ia adalah Mulyadi atau akrab disapa Maides oleh teman-teman sejawatnya.
Diwartakan media ini, oleh jurnalis Fajri Bugak, Mulyadi alias Maides menitip pesan kepada Achmad Marzuki untuk menuntaskan persoalan sentral, yakni pemulihan ekonomi daerah pasca Aceh diterjang pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Maides juga meminta Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki mampu berbaur dengan semua kalangan sehingga tidak menimbulkan ketegangan berlebihan. Tapi yang paling penting menurut Maides, Achmad Marzuki haruslah mampu bersosialisasi dengan ulama dan umara Aceh agar standarisasi Serambi Mekkah sebagai negeri syariat tidak hilang di tangan Pj Gubernur Aceh.
“Sektor pendidikan agama harus menjadi prioritas Pak Achmad Marzuki selaku Pj Gubernur Aceh,” pungkas Maides kepada reporter Dialeksis.com, Rabu (6/7/2022). [AKH]