Beranda / Berita / Aceh / Komersialisasi Migas, Kepala BPMA Bertemu Dirut PGN

Komersialisasi Migas, Kepala BPMA Bertemu Dirut PGN

Rabu, 22 Januari 2025 12:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Kepala Badan Pengelolaan Migas Aceh Nasri Jalal melakukan pertemuan dengan Direktur Utama Perusahaan Gas Negara (PGN), Arief Setiawan Handoko. [Foto: dok. BPMA]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kepala Badan Pengelolaan Migas Aceh (BPMA) Nasri Jalal melakukan pertemuan dengan Direktur Utama Perusahaan Gas Negara (PGN), Arief Setiawan Handoko, di Jakarta, Selasa (21/1/2025).

"Membahas banyak hal terkait tindak lanjut pertemuan Gubernur Aceh terpilih, Mualem di Jakarta, beberapa waktu lalu terkait komersialisasi Migas di Aceh," kata Nasri.

Pertemuan yang belangsung hangat diinisiasikan oleh Chowadja Sanova, mantan Komisaris PT Perta Arun Gas (PAG) yang selama ini aktif mendampingi Mualem Gubernur Aceh terpilih terkait investasi pengelolaan migas di Aceh hulu dan hilir.

Dalam pertemuan berbeda di waktu bersamaan, Kepala BPMA menyampaikan apresiasi kepada PAG dan KKKS di Aceh yang telah bahu membahu mendukung pemerintah Aceh dalam pengelolaan Migas utk mendukung pembangunan berkelanjutan di Aceh.

Menindaklanjuti pertemuan mualem dengan subholding PGN, kepala BPMA siap untuk bekerja sama dan mendukung investasi dan komersialisasi di Aceh. Aceh masih membutuhkan investasi besar untuk mempersiapkan Aceh sebagai daerah yg ramah terhadap investasi. 

"Kami sangat yakin Mualem akan memberikan rasa aman dan kepastian hukum terhadap investasi," tambahnya.

Dia menyatakan bahwa pihaknya sangat senang Mubadala Energy akan segera memproduksikan Hydrocarbon dari Blok Andaman dan kami akan support Full investasi Mubadala Energy tutup Nasri, yang dalam waktu dekat akan berkoordinasi dengan Kepala SKK Migas dan Kementerian ESDM.

Mualem pada pertemuan sebelumnya berharap PGN bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Aceh (BUMA). Termasuk implementasi CSR mendukung Pembangunan Aceh.

Lanjutnya, ia mengharapkan mega proyek ini membawa dampak signifikan bagi penyerapan tenaga kerja di Aceh. Selain itu, tentu saja menyumbang pendapatan asli daerah dan efek domino bagi roda perekonomian di Provinsi Aceh dan Indonesia.

Sebagaimana diketahui KKKS Mubadala Energy telah mengumumkan penemuan (discovery) gas yang signifikan dari sumur eksplorasi Layaran-1 di Wilayah Kerja South Andaman, sekitar 100 kilometer lepas pantai Sumatera bagian utara.

Penemuan dengan potensi lebih dari 6 TCF gas-in-place ini menandakan perkembangan yang signifikan pada sektor energi di Asia Tenggara. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI