DIALEKSIS.COM | Aceh - Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Gayo Lues gaungkan pentingnya sosialisasi dan edukasi bahaya penyalahgunaan narkoba, Kamis (1/4/2021).

Hal ini berangkat dari Kondisi Gayo Lues  yang kondisi saat ini sangat memprihatinkan. Dengan minimnya pemahaman masyarakat terhadap narkoba menambah potensi peningkatan kasus narkoba di kalangan masyarakat. Bahkan untuk tahun 2020 sudah tercatat sebanyak 43 orang yang sudah dimasukkan dalam program rehabilitasi. yang mana mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya.

Berdasarkan dari hasil pengamatan yang dilakukan, penyebaran kasus penyalahgunaan narkoba di Gayo Lues banyak menjerat para tenaga kerja dan pelajar. Mayoritas dari pengguna merupakan masyarakat usia remaja hingga usia produktif.

Problema penyalahgunaan narkoba tidak sampai disitu saja, minimnya pemahaman hukum membuat masyarakat enggan melaporkan anggota keluarganya ke BNN karena takut akan dipenjarakan.

Menanggapi hal tersebut, Kepala dinas BNNK Gayo Lues, Fauzul Iman menegaskan bahwa akan melakukan yang terbaik demi masyarakat, pihaknya berjanji untuk memprioritaskan rehabilitasi bagi para korban.

“tidak perlu takut untuk melaporkan anggota keluarga yang terjerat narkoba, semakin dini kita menyadari gejalanya maka semakin baik” tutur Fauzul.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa pihaknya siap dalam membantu masyarakat dan pemerintah Kabupaten dalam membasmi kasus narkoba di Gayo Lues serta akan tetap bersinergi dengan pemerintah Kabupaten demi meningkatkan pengawasan pengedaran narkoba di daerah-daerah perbatasan.

Dalam kesempatann itu Bupati Gayo Lues, H. Muhammad Amru menyebutkan agar masyarakat tidak tergiur akan janji yang diberikan bisnis narkoba. Baginya tidak ada keuntungan apapun yang akan diterima, selain kepiluan semata.

 “War on Drugs” adalah perang yang sesungguhnya saat ini, perang tanpa senjata api tapi lebih mematikan, bukan hanya mematikan generasi muda tapi juga mematikan moral anak bangsa, maka dari itu, mari kita bersama-sama membangun Gayo Lues bebas narkoba’ ujarnya. [rel]