Kompetisi Sabang International Freediving Promosikan Wisata Laut Aceh
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Penyelenggaraan Sabang International Freediving Competition pada November 2019 di Pulau Weh, Aceh, akan menjadi salah satu upaya untuk mempromosikan daya tarik wisata bawah laut Aceh.
"Kegiatan ini merupakan kegiatan ketiga yang telah diselenggarakan selama tiga tahun berturut-turut sejak 2017 bersamaan dengan Sail Sabang," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Aceh, Jamaluddin.
Ia mengatakan Sabang memiliki lokasi yang ideal untuk selam bebas (freediving). Lokasi penyelaman tersebut berada di Pantai Teluk Balohan, berjarak sekitar 100 meter dari bibir pantai dengan kedalaman mencapai sekitar 120 meter.
"Sangat jarang ditemui lokasi penyelaman yang potensial seperti ini, maka ini merupakan salah satu kekayaan yang dimiliki Sabang dan layak kita manfaatkan untuk kita promosikan. Kegiatan selam bebas ini merupakan sebuah kejuaraan kelas dunia," lanjutnya.
Jamaluddin juga mengatakan Sabang dengan lokasi penyelaman di Teluk Balohan tersebut sudah dikenal para penyelam karena bisa diselami tanpa tabung oksigen.
Selain itu juga sudah menjadi lokasi rutin yang mereka kunjungi untuk sekadar menjajal atau berlatih selam bebas sebelum pelaksanaan kejuaraan tersebut.
Lama tinggal wisatawan freedive di Pulau Weh terutama asal Malaysia, Singapura, beberapa dari Eropa, dapat mencapai sekitar 20 hari atau lebih.
"Waktu tinggal para wisman yang lama ini sudah menggerakkan perekonomian daerah, karena selama di Sabang mereka mengeluarkan biaya-biaya akomodasi, makan dan minum, sewa alat transportasi termasuk motor, dan lain sebagainya," lanjutnya.
Mengenai potensi pariwisata laut di Sabang, Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kementerian Pariwisata, Indroyono Soesilo, mengatakan pihaknya mendukung penyelenggaraan Sabang International Freediving Competition 2019 yang merupakan kejuaraan kelas dunia.
"Sabang punya potensi bahari yang indah dan sudah dikenal bukan hanya oleh penyelam. Para penyelam rekreasi yang menggunakan tabung oksigen sudah jauh lebih dulu mengetahui keindahan bawah air Sabang," katanya.
Indroyono mengatakan sejak diadakan kejuaraan freediving pada 2017, saat ini di Sabang sudah ada dua pusat penyelaman yang membuka fasilitas pelatihan selam bebas bersertifikat.
Untuk itu Kemenpar terus mendorong pihak-pihak terkait agar dapat mempersiapkan pelatihan tersebut sehingga makin banyak SDM yang punya keahlian selam bebas di Sabang.(red/dbs)