Kamis, 30 Oktober 2025
Beranda / Berita / Aceh / Kontroversi Konser Slank: GRANAT Aceh Sebut EO Gagal Bayar Sewa Lokasi

Kontroversi Konser Slank: GRANAT Aceh Sebut EO Gagal Bayar Sewa Lokasi

Rabu, 29 Oktober 2025 21:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Wakil Bendahara DPD GRANAT Aceh, Cici Fitri Yanda. [Foto: dokumen untuk dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Nasional Anti Narkotika (DPD GRANAT) Aceh memberikan klarifikasi terkait isu yang beredar mengenai kolaborasi dengan Event Organizer (EO) PT Erol Perkasa Mandiri dalam rencana pelaksanaan kegiatan konser Slank di bawah koordinasi Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Aceh.

Wakil Bendahara DPD GRANAT Aceh, Cici Fitri Yanda, menegaskan bahwa pihaknya telah menjalankan seluruh prosedur administratif untuk mendapatkan izin penggunaan lokasi dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Aceh.

“Secara mekanisme dan administrasi, DPD GRANAT Aceh telah memenuhi seluruh persyaratan yang diminta oleh pihak Dispora Aceh hingga surat izin acara resmi diterbitkan,” ujar Cici dalam keterangan tertulis, Rabu (29/10/2025).

Namun, kendala kemudian muncul dari pihak EO. DPD GRANAT Aceh mengungkapkan bahwa PT Erol Perkasa Mandiri tidak mampu memenuhi kewajiban pembayaran biaya sewa lokasi sebagaimana telah ditetapkan Dispora Aceh berdasarkan Qanun dan Peraturan Gubernur (Pergub) Tahun 2024.

“Apabila pihak EO mampu melaksanakan pembayaran sesuai ketentuan, maka seluruh rangkaian kegiatan dapat terlaksana sebagaimana rencana awal,” ucap Cici.

DPD GRANAT Aceh juga menyayangkan sikap EO yang tidak memberikan informasi terkait penundaan acara kepada pihaknya. Padahal, menurut mereka, GRANAT telah berperan aktif membantu seluruh proses administrasi dan perizinan sejak awal, namun nama organisasi tersebut bahkan tidak dicantumkan dalam rundown acara.

“Hal ini tentu sangat tidak etis, mengingat DPD GRANAT Aceh telah berkontribusi penuh hingga izin kegiatan diterbitkan,” jelasnya.

DPD GRANAT Aceh meminta masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh isu yang berkembang dan menegaskan komitmen mereka menjaga komunikasi yang baik serta transparansi dalam setiap kegiatan.

Pihaknya juga berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi seluruh pelaku usaha Event Organizer di Aceh agar lebih profesional dan menghargai mitra kerja dalam setiap bentuk kolaborasi.

“Kejadian ini menjadi peringatan bagi seluruh EO di Aceh agar lebih profesional, transparan, dan menghargai mitra kerja,” pungkas Cici. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI