Kopi Aceh Jadi Rebutan Peserta Rakernas JKPI di Siak
Font: Ukuran: - +
Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman menjadi Barista saat menyuguhkan kopi Aceh kepada peserta Rakernas JKPI di Siak. [Foto: Pemko Banda Aceh]
DIALEKSIS.COM | Siak - Ketua Presidium Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) yang juga Bupati Siak, Alfedri mengapresiasi delegasi Banda Aceh yang menghadirkan stand kerajinan, kopi dan produk UMKM lokal Banda Aceh di arena pameran JKPI Siak, Minggu (20/12/2020), di Gedung Daerah Sultan Syarif Kasim II, Mempura.
“Terima kasih telah menghadirkan kopi asli tanah Aceh di acara JKPI ini, Bapak Wali. Bagi yang ingin menikmati langsung atau membawa pulang sebagai oleh-oleh dari Aceh, bisa langsung ke stand Banda Aceh,” kata Alfedri singkat saat membuka acara.
Pada Rakernas JKPI kali ini, Pemerintah Kota Banda Aceh menghadirkan dua stand khusus, yakni stand Dekranasda dan stand Kopi Aceh. Selain Banda Aceh, ada stand Kabupaten Siak yang menampilkan kerajinan daerah Kota Istana. Wali Kota Aminullah bersama para kepala daerah peserta JKPI lainnya turut mengunjungi stand tersebut.
Di stand Dekranasda, Aminullah memberikan cinderamata berupa kain tenun motif Aceh kepada Bupati Siak Alfedri. Beranjak ke stand Kopi, Aminullah menyuguhkan kopi Ulee Kareng khas Banda Aceh dan kopi Arabica Gayo. Menariknya, Wali Kota Aminullah sendiri yang menjadi Barista.
Kopi Aceh menjadi rebutan para peserta dan tamu yang berhadir. Tampak produk UMKM Banda Aceh yang dibawakan oleh Bawadi ‘Asia Mart’ Aceh laris manis di sana. Tak hanya itu, Dendeng, Kerupuk Mulieng, dan tas motif Aceh pun diserbu pengunjung.
Aminullah menyebutkan, ia dalam berbagai kesempatan selalu mempromosikan produk hasil UMKM lokal, sebagai bentuk upaya dalam memberbadayakan para pelaku usaha di Banda Aceh.
“Banda Aceh disebut juga dengan Kota Sejuta Warung Kopi. Bukan daerah penghasil kopi, namun di sana tempat berkumpulnya penikmat kopi. Siapa saja yang sudah merasakan kopi Aceh, pasti akan selalu merindukannya,” kata wali kota.
Hadir di Siak pun ada kedai kopi Aceh, bahkan kuliner mi Aceh juga ada. Membuktikan bahwa Banda Aceh, umumnya Aceh semakin dikenal di luar daerah hingga mancanegara, sebut Aminullah.(riz)