Kamis, 29 Mei 2025
Beranda / Berita / Aceh / Korem 011 LW Temukan dan Musnahkan 4 Hektar Ganja

Korem 011 LW Temukan dan Musnahkan 4 Hektar Ganja

Senin, 26 Mei 2025 20:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Baga

DIALEKSIS.COM| Lhokseumawe- Perjalanan yang melelahkan dari personel TNI Korem 011/Lilawangsa terbayar tuntas. Tetesan keringat mereka tidak sia-sia, personil TNI ini berhasil menemukan hamparan 4 hektar ganja.

Ganja seluas 4 hektar ini berhasil ditemukan personil TNI setelah berjalan kaki selama dua jam. Hamparan ganja ini terletak di perbukitan di dua dusun, Dusun Alue Ie Seuke dan Alue Garot dalam Gampong Teupin Risep, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara.

Penemuan ganja yang sekaligus dimusnahkan ini berlangsung Senin (26/5/2025), merupakan hasil kerja keras tim gabungan BNN Polres dan Kodim 0103/Aceh Utara. Tim harus berjibaku menemukan titik lokasi dengan berjalan kaki selama dua jam dengen menuruni curam yang terjal.

Komandan Korem (Danrem) 011/Lilawangsa, Kolonel Inf Ali Imran melalui Kasi Intel Korem 011/Lilawangsa, Mayor Inf Jahrul Fahmi mengatakan, penemuan ladang ganja ini karena laporan masyarakat.

Lladang ganja kerap ditemukan oleh warga saat melakukan aktivitas di hutan seperti berburu, maupun berkebun, kemudian mereka melaporkan kepada Babinsa TNI terdekat, ujarnya.

“Hari ini ditemukan sekitar 4 hektar lebih ladang ganja di sejumlah titik lokasi terpisah, yakni seluas 1 hektar di dua Dusun Alue Ie Seuke dan 3 hektar di Alue Garot dalam Gampong Teupin Risep, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara,” sebutnya.

Tim yang dipimpin Pasi Intel Korem 011/Lilawangsa, Kapten Kav Fredi Bastanta Karo-karo langsung mencabut seluruh tanaman ganja, dan mengumpulkan di beberapa titik, kemudian dimusnahkan dengan cara dibakar.

Menurutnya Mayor Jahrul Fahmi, diperlukan keseriusan pemerintah daerah bersama seluruh instansi dan elemen masyarakat menghadapi ancaman penyalahgunaan narkoba, salah satunya tanaman ganja kerap ditemukan.

“Pada Rabu 21 Mei lalu juga ditemukan ladang ganja seluas satu hektar sekitar 1.400 pohon, ketinggian rata-sata 50 sampai 1,5 meter, dengan berat basah 700 Kg, kemudian hasil pengembangan ditemukan lagi pada Sabtu 24 Mei 2025, di empat titik,” jelasnya.

“Dari Masing-masing dengan jarak lokasi 300 sampai 1 kilometer, dengan luas 3 hektar sebanyak tiga ribu lebih batang ganja, ketinggian bervariasi, mulai pembibitan hingga tanaman ganja siap panen sekitar dua meter lebih, dengan berat basah mencapai 1,8 ton,” urainya,

Sementara pelaku atau pemilik ladang ganja tidak ditemukan, namun tim akan terus melakukan pengembangan, kemungkinan jika ditelusuri lagi kedalam hutan, diindikasi masih ditemukan ladang lainya.

“Memanfaatkan tanah, karena disetiap lereng ada aluran air pergunungan, diharapkan masyarakat harus produktif mengalihkan menanam yang bermanfaat, seperti sayur, palawijah sehingga menghasilkan rezeki yang halal, kalau ganja ini dilarang melangar hukum, bahkan dalam agama islam juga tidak diperbolehkan,” sebutnya.

Mayor Jahrul Fahmi menilai, para pelaku sengaja menanam ganja di sela-sela antara pohon pinang, untuk mengelabui agar tidak terdeteksi oleh petugas apabila memantau menggunakan drone, namun setelah ditelusuri ternyata masih ditemukan.

“Berkaitan ini, mengapa pemerintah mencanangkan pembentukan 50 Batalyon Teritorial Pembangunan di seluruh Indonesia, salah satunya di Aceh. TNI dan pemerintah setempat berkolaborasi, tujuannya mengajak masyarakat tidak salah jalan dan agar lebih menanam yang produktif,”sebutnya.

Karena, jelas, Jahrul, tanaman haram ini secara otomatis merusak generasi muda, yang diharapkan kelak untuk memimpin bangsa ini. Untuk itu mari sama-sama kita bangun negeri ini dengan tidak merusak generasi bangsa,” harapnya.


Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
hardiknas