Foto: dok. Kejari Lhokseumawe

DIALEKSIS.COM | Aceh - Penyidik Kejaksaan Negeri Lhokseumawe telah menahan mantan Wali Kota Lhokseumawe, SY, dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi Rumah Sakit (RS) Arun Lhokseumawe pada Senin (22/5/2023).

Sebelumnya penyidik lebih dulu menahan Mantan Direktur Rumah Sakit Arun, Hariadi, terkait kasus serupa. Berdasarkan hasil audit kerugian negara mencapai Rp44,9 miliar.

Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Lhokseumawe Lalu Saifuddin melalui Kasi Intelijen Therry Gutama mengatakan, tersangka H mantan Dirut RS Arun dan SY mantan Walikota Lhokseumawe, merupakan aktor utama kasus dugaan korupsi dana operasional RS Arun Lhokseumawe sejak 2016 hingga 2022.

“Tersangka SY sebagai Walikota dan juga sebagai kuasa pemegang aset atau modal Pemerintah Kota Lhokseumawe. SY ditetapkan tersangka berdasarkan dua alat bukti yang melibatkannya,” kata Therry, kepada Dialeksis.com Senin (22/5/2023) sore melalui telepon.

Mantan walikota dua periode tersebut ditahan setelah beberapa jam diperiksa penyidik. Tidak hanya itu, istri tersangka SY juga ikut diperiksa sebagai saksi. Usai diperiksa selanjutnya penyidik menahan tersangka untuk memudahkan proses penyelidikan.

“Berbagai pertimbangan tersangka SY ditahan agar tidak menghilangkan barang bukti dan mempengaruhi saksi- saksi lainya,” kata Therry seraya menambahkan bahwa tersangka sudah dibawa ke Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Lhokseumawe.

Sejauh ini total saksi yang sudah diperiksa penyidik sebanyak 19 saksi. Sedangkan uang yang sudah dikembalikan ke kejaksaan dari berbagai pihak mencapai Rp8,1 miliar. 

Selain itu penyidik juga menyita sejumlah aset milik tersangka H mantan Dirut RS Arun, yaitu tiga dokumen penting dan sertifikat hak milik tanah dan rumah. Satu unit mobil jenis honda civic, satu unit sepeda motor jenis honda CBR 250 RR dan satu unit sejenis yamaha WR 155 R. [RG]