KPM PKH Graduasi dan Anak PKH Berprestasi dapat Penghargaan
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pemerintah Aceh melalui Dinas Sosial Provinsi Aceh memberikan penghargaan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (KPH) graduasi dan anak PKH berprestasi. Penghargaan tersebut diberikan pada pembukaan Expo PKH di Hotel Hermes, Banda Aceh, Selasa (18/9/2018).
Kegiatan tersebut akan berlangsung hingga Kamis (20/9/2018), besok. Selama tiga hari itu akan diadakan pameran kerajinan tangan masyarakat yang pernah mendapat bantuan kelompok usaha bersama (Kube) PKH.
Adapun KPM PKH graduasi yang mendapat penghargaan dari Pemerintah Aceh adalah, Marfida Yanti, KPM Graduasi Mandiri dari Kecamatan Jaya Baru, Kota Banda Aceh. Saat ini dia sudah hidup mandiri dengan usaha bakso bakar yang digelutinya. Selain itu, Irawati Bahtiar, KPM PKH mandiri dari Kecamatan Ulee Kareng, Kota Banda Aceh. Saat ini dia sudah hidup mandiri dengan usaha kedai kelontong.
Sementara untuk anak KPM PKH berprestasi ada Rahmatillah, dari Kecamatan Krueng Barona Jaya Kabupaten Aceh Besar. Prestasi yang diraih Rahmatillah adalah MTQ tingkat nasional di Jawa Barat. Cabang puisi Islam tingkat Provinsi Aceh pada tahun 2010. Juara II MTQ se-Kota Banda Aceh para tahun 2015. Juara II Syarhil Salem se-Kota Banda Aceh pada tahun 2017, dan juara II Syarhil Salem MAN Model Banda Aceh pada tahun 2018.
Anak KPM PKH Berprestasi lainnya adalah Hurairah, dari Kecamatan Suka Makmur, Kabupaten Aceh Besar. Adapun prestasi yang pernah diraihnya adalah, Juara I cabang Hapkido di ajang Nak Bop Long Tingkat Asia Tenggara, meraih medali emas kategori Nak Boep High Jump pada World Hapkido lnternasional Champions di Seoul Korea. Mendali Emas Kategori Nak Boep Long Jump Pada World Hapkido Internasional Champions di Seoul Korea.
Selain itu, Sembilan petugas PKH yang terdiri dari pendamping, koordinator dan operator juga mendapat penghargaan atau award dari Dinas Sosial Aceh. Penyerahan piagam penghargaan serta laptop itu diberikan kepada setiap petugas terbaik.
Adapun tiga koordinator yang mendapat penghargaan itu adalah Faturrahman dari Kabupaten Nagan Raya, Muhammad Faisal dari Kebupaten Bireuen, dan Rusnaidi dari Kabupaten Gayo Lues.
Untuk pendamping, Sumiati dari Kecamatan Tadu Raya Kabupaten Nagan Raya, Lukman dari Kecamatan Pidie Kabupaten Pidie, dan Yuki Erlangga dari Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa. Sementara tiga operator yang mendapat penghargaan ini adalah Azhar dari Aceh Selatan. M Andri Wahyudi dari Kota Banda Aceh, dan Sulyadi dari Aceh Tamiang.
Mereka yang meindapat pengahargaan tersebut, dinilai telah berkarya sesuai dengan tugas dan fungsinya secara maksimal, seperti koordinator yang rutin melaksanakan rapat koordinasi dengan pemeriuntah kabupaten tempatnya bertugas. Operator, dan pendamping yang mampu menjadi motivator KPM dalam menyelesaikan masalah.
Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Kepala Dinas Sosial Aceh, Drs Alhudri MM, Perwakilan Kemensos RI Rr E Sulistyaningsih, Staf Ahli Gubenur Bidang Keistimewaan Aceh, SDM dan Hubungan Kerjama, Dr Iskandar AP MSi mewakili Plt Gubemur, Nova Iriansyah, serta perwakilan BRI selaku mitra PKH.
Kepala Dinas Sosial Aceh Drs Alhudri saat diwawancari wartawan mengatakan, bantuan PKH untuk Aceh selama 2018 mencapai Rp 1,4 triliun untuk sekitar 305.000 kepala keluarga (KK) KPM, teramsuk bantuan rastra dan hingga kini sudah disalurkan 80 persen.
"Setiap keluarga sangat miskin (KSM) menerima manfaat ini mendapat Rp1.890.000 yang disalur tiga bulan sekali atau emapat tahap dalam setahun. Bantuan ini langsung masuk ke rekening KPM," katanya.
Sementara Perwakilan Kemensos RI Rr E Sulistyaningsih mengatakan, sesuai hasil pantuannya di Aceh secara umum, penyaluran PKH sudah sesuai dan tepat sasaran sebagaimana mestinya.
"Indikatornya, sudah banyak PKH yang digarduasi atau kini sudah mandiri tanpa menerima bantuan PKH lagi. (ir)