Krisis Air di Lhoknga: Aktivis Lingkungan Desak Solusi Konkrit untuk Kelompok Rentan
Font: Ukuran: - +
Reporter : Arn
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Krisis air di Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, yang berlangsung selama setahun terakhir, memicu kekhawatiran tentang hak perempuan dan kelompok rentan. Merespons masalah tersebut, TM Zulfikar, mantan Direktur Eksekutif WALHI Aceh, menekankan pentingnya solusi konkrit dan inklusif.
"Krisis air ini memerlukan perhatian serius dari semua pihak. Kami butuh langkah-langkah konkrit untuk memastikan akses air bersih bagi masyarakat, terutama perempuan dan kelompok rentan," kata Zulfikar kepada Dialeksis.com saat dihubungi pada Selasa (24/12/2024).
Menurut Zulfikar, solusi yang efektif harus berbasis komunitas dan berkelanjutan. Ada beberapa langkah yang harus dilakukan untuk mengatasi krisis air di Lhoknga.
"Peningkatan akses masyarakat terhadap air bersih, Pembangunan infrastruktur lokal seperti pemasangan sumur bor dan sistem pengolahan air," jelas aktivis lingkungan Aceh itu.
Selain itu dirinya menyarankan pentingnya penguatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air. Hal penting lain disampaikan Zulfikar, yakni perlindungan sumber air dari kerusakan lingkungan.
"Kita harus memastikan bahwa solusi ini tidak hanya memenuhi kebutuhan jangka pendek, tapi juga mempertimbangkan keberlanjutan lingkungan dan hak-hak masyarakat," pungkas TM Zulfikar. [arn]
- SP Aceh: Krisis Air Ancam Hak Perempuan dan Kelompok Rentan di Lhoknga
- TM Zulfikar: Pemimpin Baru Banda Aceh Harus Segera Atasi Persoalan Sampah
- Presiden Prabowo Hibahkan 20 Ribu Hektare untuk Konservasi Gajah, TM Zulfikar: Langkah Positif
- Selidiki Penebangan Ilegal, Aktivis Lingkungan Terkemuka Kamboja Ditangkap