Kamis, 02 Oktober 2025
Beranda / Berita / Aceh / Krisis Listrik Aceh, Marak Desakan Publik Inginkan GM PLN Mundakhir Dicopot

Krisis Listrik Aceh, Marak Desakan Publik Inginkan GM PLN Mundakhir Dicopot

Kamis, 02 Oktober 2025 14:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Ratnalia

Kantor PLN Aceh. [Foto: Net]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Aceh baru saja mengalami pemadaman listrik massal hampir 20 jam pada 29-30 September lalu, yang melumpuhkan aktivitas rumah tangga, perkantoran, hingga dunia usaha. Pasca kejadian itu, berbagai pihak mulai dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Aceh hingga aktivis masyarakat -- mendesak agar General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Aceh, Mundakhir, dicopot dari jabatannya. 

Desakan itu terutama disuarakan karena krisis kelistrikan yang berulang dinilai tak kunjung teratasi .

Pihak Kadin Aceh melalui Wakil Ketua Umum Bidang Keuangan dan Sarana, Iqbal Idris Aly, secara tegas merekomendasikan agar PLN Pusat segera mengganti GM PLN Aceh. Menurut Iqbal, sudah saatnya PLN menghadirkan sosok baru yang lebih kapabel untuk mengatasi masalah listrik yang terus berulang di Aceh.

Dirinya menegaskan krisis listrik ini bukan semata persoalan teknis, melainkan bukti lemahnya kepemimpinan dan manajemen saat ini kepercayaan publik menurun, pelaku usaha merugi, dan kegiatan rumah tangga pun lumpuh. "Jika GM PLN Aceh sekarang tidak mampu memberi solusi," kata Iqbal, “solusinya jelas: ganti GM PLN Aceh”.

Seruan serupa datang dari kalangan masyarakat sipil. Gerakan Titipan Rakyat (Getar) Aceh, misalnya, turut mendesak pencopotan Mundakhir dari jabatannya. Sekjen Getar Aceh, Teuku Izin, menilai pemadaman listrik yang berlangsung berjam-jam secara berulang menunjukkan manajemen PLN Aceh yang lemah dan telah merusak kepercayaan publik terhadap PLN. Ia meminta PLN memberikan kompensasi kepada pelanggan yang dirugikan, serta menegaskan pimpinan PLN Aceh harus bertanggung jawab atas krisis ini.

Semakin meluas desakan disampaikan Angga Putra Ariyanto, pegiat muda dari Aceh Barat Daya. Suara protes juga disampaikan oleh aktivis muda di daerah. Angga Putra Ariyanto, pegiat muda asal Aceh Barat Daya (Abdya), mengecam pemadaman listrik berhari-hari tanpa kepastian sebagai bentuk ketidakprofesionalan PLN.

Ia mendesak Gubernur Aceh Muzakir Manaf agar turun tangan langsung dengan menyurati Direktur Utama PLN guna meminta pencopotan GM PLN Aceh Mundakhir. “Pimpinan PLN wilayah Aceh terbukti tidak mampu mengatasi persoalan kelistrikan yang sangat berdampak pada masyarakat... Masyarakat jangan terus dizalimi seperti ini,” tegas Angga.

Sejauh ini, belum ada tanggapan resmi dari Mundakhir maupun manajemen PLN terkait desakan pencopotan tersebut. Namun, tekanan publik kian menguat agar PLN segera mengambil langkah perbaikan nyata. Berbagai kalangan di Aceh berharap PLN Pusat mengevaluasi kondisi ini dan memastikan krisis listrik tak lagi menjadi cerita berulang di provinsi ujung barat Sumatra itu. [ra]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
bpka - maulid