Kronologis Jemaah Haji Asal Bireuen yang Tertinggal Pesawat
Font: Ukuran: - +
Reporter : Fajri Bugak
Ilustrasi Jemaah Haji saat naik pesawat. [Foto: Net]
DIALEKSIS.COM | Bireuen - Nurhayati Muhammad Daud, Hasanah, Mahdalena dan Nurjani Muhammad Ali adalah empat jemaah haji Embarkasi Haji Aceh yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) kedua (BTJ-02).
Empat jemaah ini semuanya berasal dari Kabupaten Bireuen. Diketahui 4 jemaah ini berasal dari Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen.
Namun sayang, keempat jemaah ini tidak bisa bergabung pulang dengan kloter kedua yang sudah sampai ke Aceh pada hari, Kamis (11/7/2024), ini disebabkan karena mereka tertinggal pesawat di Bandara Bandar Udara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz-Medina, Arab Saudi.
Lantas bagaimana kisah sehingga mereka tertinggal pesawat. Salah seorang keluarga jemaah kepada Dialeksis.com, menceritakan kembali apa yang dialami oleh keluarga mereka di Bandar Udara Internasional Medina.
Awalnya keempat jemaah ini sudah siap untuk berangkat meninggalkan Arab Saudi, barang-barang pun sudah dimasukan dalam pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan GA2202.
Namun, empat jemaah ini mengalami sakit perut sehingga terpaksa harus mencari toilet. Setelah buang hajat di toilet, waktu subuh pun tiba, sehingga empat jemaah ini melaksanakan shalat subuh di Bandara.
"Ketika ingin masuk dalam pesawat, pesawat pun sudah terbang," cerita keluarga jemaah berinisial R, kepada Dialeksis.com, Minggu (14/7/2024).
Namun kata R, saat jemaah ini keluar pergi mencari kamar mandi, petugas kloter tidak mengikuti dan berusaha mencari para jemaah. Meski saat itu petugas bandara lewat pengeras suara memanggil para penumpang saat pesawat hendak lepas landas.
Sehingga empat jemaah ini pun dialihkan penerbangan ke kloter 4. Dengan menggunakan BTJ 04 Nomor Penerbangan GA2204 berangkat Sabtu 13 Juli.
"Alhamdulillah saat ini 4 orang jemaah ini sudah sampai di desa," ucap R.
Peristiwa tersebut terkesan ditutup sangat rapat-rapat oleh PPIH (Panitia Penyeleggara Ibadah Haji) MCH (Media Center Haji) yang menjadi corong informasi, tak menyampaikan secara resmi kepada Publik. Kronologi maupun penanganan lanjutan mengenai empat orang jemaah yang tertinggal pesawat ini.
Begitu juga KanKemenag Bireuen Akly selaku pembimbing ibadah, Mukhlis Ketua Kloter, Syeh Jamal, Iskandar, Muna selaku Panitia Haji Daerah (PHD) tak merespon panggilan Dialeksis.com pada saat kejadian tersebut.
Apakah ada kelalaian pihak Kemenag Bireuen saat mendampingi Jemaah? Hingga berita ini dipublikasi, pihak Kemenag Bireuen belum menyampaikan keterangan resmi kepada Dialeksis.com. [Faj]