Kualitas Bagus, Luas Lahan Tembakau di Aceh Terus Meningkat
Font: Ukuran: - +
Reporter : Zulkarnaini
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh Ir. Cut Huzaimah, MP
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Luas lahan pertanian tembakau di wilayah Aceh kini mencapai 1.926 hektar, dengan total produksi mencapai 2.888 ton.
Lahan-lahan pertanian ini tersebar di beberapa daerah, antara lain Aceh Tenggara, Aceh Timur, Aceh Tengah, Aceh Besar, Pidie, Aceh Utara, Gayo Lues, Nagan Raya, Bener Meriah, dan Pidie Jaya.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh melalui Kepala Bidang Perbenihan, Produksi, dan Perlindungan Perkebunan, Fakhurrazi, SP, MS.c, mengatakan, tembakau telah menjadi komoditas pertanian yang bagus di wilayah Aceh, memberikan kontribusi signifikan terhadap sektor pertanian dan ekonomi di daerah ini.
Produksi tembakau sebanyak 2.888 ton adalah hasil dari upaya petani dan pemerintah dalam mendorong produksi pertanian yang berkelanjutan.
"Luas lahan pertanian tembakau yang ada di Aceh telah menjadi bagian penting dalam ketahanan pangan dan ekonomi lokal. Para petani semakin semangat untuk memproduksi tembakau berkualitas yang memberikan manfaat bagi masyarakat dan perekonomian,” kata Fakhurrazi, SP, MS.c kepada DIALEKSIS.COM, Rabu (9/8/2023).
Dalam upaya meningkatkan produktivitas dan kualitas tembakau, pemerintah daerah telah melibatkan berbagai program dan kegiatan pendukung bagi petani.
Fakhurrazi mengatakan langkah-langkah yang sudah dilakukan ini meliputi penyediaan benih unggul, pelatihan teknis, serta pendampingan dalam proses pertanian yang berkelanjutan.
Selain berperan dalam ekonomi lokal, keberadaan lahan pertanian tembakau juga memiliki implikasi sosial dan budaya bagi masyarakat di wilayah tersebut.
Menurut Fakhurrazi, kesadaran petani terhadap potensi pertanian tembakau di wilayah Aceh semakin meningkat, para petani di Aceh semakin memahami bahwa pertanian tembakau memiliki prospek yang bagus dan dapat memberikan manfaat ekonomi yang signifikan.
Tanaman tembakau telah lama menjadi bagian integral dari sektor pertanian di Aceh, dengan potensi yang tak terbantahkan.
Situasi ini menggambarkan perlunya dukungan dan perhatian lebih dalam hal regulasi dan pengelolaan sektor pertanian tembakau.