Lhokseumawe Masuk 10 Peringkat Terbaik Nasional, Pj Walikota Paparkan Upaya Pengendalian Inflasi
Font: Ukuran: - +
Pj Wali Kota Lhokseumawe, A. Hanan, menghadiri kick off Serambi tahun 2024 yang diadakan Kantor Perwakilan BI Lhokseumawe di halaman Museum Kota Lhokseumawe, Aceh, Rabu (20/3/2024). [Foto: Prokopim LSM]
DIALEKSIS.COM | Aceh - Kota Lhokseumawe yang berpenduduk hampir 200.000 jiwa dan tersebar di 68 gampong di empat kecamatan, masuk peringkat 10 terbaik nasional sebagai kota dengan pengendalian inflasi terbaik.
Hal itu disampaikan Penjabat (Pj) Wali Kota Lhokseumawe, A. Hanan, saat memberikan sambutan pada kick off Serambi (Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idulfitri) tahun 2024 yang diadakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Lhokseumawe di halaman Museum Kota Lhokseumawe, Rabu (20/3/2024).
Pada kesempatan tersebut, A Hanan menyebutkan bahwa angka inflasi Kota Lhokseumawe saat ini 1,5 persen atau meningkat dari sebelumnya hanya 1,33 persen. Namun, kondisinya masih relatif terkendali.
"Kota Lhokseumawe masuk dalam 10 besar di seluruh Indonesia sebagai kota dengan pengendalian inflasi terbaik. Kita berharap ada kompensasi pendanaan dari pusat sebagai apresiasi atas hasil upaya yang telah kita lakukan selama ini," tuturnya
Menurut dia, Pemerintah Kota (Pemkot) Lhokseumawe telah mengambil langkah-langkah untuk mengendalikan inflasi, di antaranya dengan rutin menggelar Ahad Festival, Pasar Raya Tani, dan Bazar Ramadan.
Selain itu, Pemkot juga memasilitasi pertemuan antara pedagang grosir dengan pihak perbankan, dengan tujuan memperkuat kerja sama terkait pendanaan dan mendorong agar pedagang tidak mengambil keuntungan berlebihan dari penjualan grosirannya.
Sementara itu, acara Serambi 2024 yang dirangkai dengan pasar murah mengusung tema ”Bijak Gunakan Rupiah di Bulan Penuh Berkah”.
Kepala Kantor Perwakilan BI Lhokseumawe, Gunawan dalam sambutannya menyatakan, kick off Serambi 2024 dalam rangkaian pasar murah yang berkolaborasi dengan Pemko Lhokseumawe bersama BI dimaksudkan untuk memajukan daerah Kota Lhokseumawe. Sekaligus, penukaran uang baru di area halaman meseum Lhokseumawe.
Dia mengatakan, kebutuhan uang rupiah pada tahun ini mencapai Rp2,2 triliun atau meningkat 4,8% dari tahun sebelumnya seiring meningkatnya aktifitas masyarakat menjelang hari besar keagamaan, dalam hal ini Idulfitri.
Selain itu, sebut Gunawan, ada 34 titik penukaran uang baik di Kota Lhokseumawe, Aceh Utara, Bireuen, Langsa, Bener Meriah, Takengon, hingga Gayo Lues dan Kuta Cane. Dengan adanya 34 titik ini sangat membantu pengedaran uang layak edar.
Untuk penukaran uang, lanjutnya, masyarakat dapat melalui aplikasi Pintar BI dengan mendaftar terlebih dulu sehingga akan terdata dengan baik.
Data realisasi penukaran tahun 2024 ini akan menjadi dasar proyeksi BI untuk Ramadan tahun berikutnya.