Museum Tsunami Aceh. Foto: Nora/Dialeksis
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Museum Tsunami Aceh menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan selama libur Idulfitri 1446 H. Sejak dibuka pada Kamis, 3 April 2025 hingga Minggu, 6 April 2025, jumlah pengunjung yang datang tercatat mencapai 23.394 orang.
Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh, M. Syahputra Azwar, mengatakan museum mulai dibuka kembali pada hari keempat lebaran.
“Hari pertama hingga ketiga Idulfitri museum tutup. Kami mulai buka pada Kamis, 3 April, dan di hari itu pula tercatat pengunjung terbanyak,” ujarnya kepada Dialeksis, Senin (7/4/2025).
Pada hari pembukaan, jumlah pengunjung mencapai 8.050 orang. Rinciannya, 5.362 orang dewasa, 2.656 anak-anak, dan 32 wisatawan mancanegara.
"Pengunjung asing didominasi oleh wisatawan dari Malaysia," tambahnya.
Untuk harga tiket masuk, kata Azwar, pihak museum tetap memberlakukan tarif yang sama. "Anak-anak dikenakan tarif Rp 3.000, dewasa Rp 5.000, dan wisatawan mancanegara Rp 20.000," jelasnya.
Azwar juga mengungkapkan bahwa pihaknya sedang menyiapkan sejumlah inovasi guna meningkatkan daya tarik museum ke depannya.
"Kami sedang merancang pameran baru dan atraksi tambahan yang tak hanya menarik, tapi juga edukatif, terutama terkait mitigasi bencana tsunami," katanya.
Museum Tsunami Aceh tak hanya menjadi tempat mengenang tragedi dahsyat 2004, tapi juga menjadi ruang pembelajaran penting tentang kesiapsiagaan menghadapi bencana alam.
Sebelumnya
