Kamis, 14 Agustus 2025
Beranda / Berita / Aceh / Lima Nelayan Aceh Lompat ke Laut, Terdampar di Maluku karena Disiksa di Kapal

Lima Nelayan Aceh Lompat ke Laut, Terdampar di Maluku karena Disiksa di Kapal

Rabu, 13 Agustus 2025 18:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Rizkita Gita

Ilustrasi. Foto: shutterstock 


DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Lima nelayan asal Aceh dilaporkan terdampar di perairan Desa Feruni, Kecamatan Aru Selatan, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku, setelah nekat melompat dari kapal tempat mereka bekerja. 

Aksi nekat itu dilakukan karena mereka mengaku mendapat perlakuan tidak manusiawi selama berada di kapal.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, kelima nelayan tersebut berangkat dari Muara Baru, Jakarta, menggunakan kapal pencari cumi Nando Jaya menuju Laut Aru pada 20 Juni 2025. Namun, selama bekerja mereka mengaku diperlakukan secara kasar dan kejam.

Tak tahan dengan kondisi tersebut, pada 6 Agustus 2025 sekitar pukul 09.00 WIT, mereka memutuskan melompat ke laut dan berenang menuju daratan. Sekitar pukul 18.00 WIT, nelayan lokal menemukan dan mengevakuasi mereka ke tempat aman.

Kelima nelayan itu masing-masing adalah Osama (23) dan Ahyatul Kamal (22) warga Kecamatan Birem Bayeun, Muhammad Azhar (22) warga Kecamatan Rantau Selamat, serta Abdul Asis (20) dan Ahmad Idrus (20) yang berasal dari Kabupaten Aceh Tamiang.

Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky, menyatakan pihaknya telah berkoordinasi untuk memulangkan para nelayan tersebut ke kampung halaman.

“Iya, sudah kita tangani. Tugas saya melindungi mereka, saya pastikan membawa pulang mereka ke Aceh Timur,” ujarnya, Rabu (13/8/2025).

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Sosial Aceh Timur, Sahrani, mengatakan pihaknya telah berkomunikasi dengan Dinas Sosial Kepulauan Aru dan mendengar langsung keterangan para nelayan terkait perlakuan selama bekerja di kapal.

“Sekarang lima nelayan kita dalam perlindungan Dinas Sosial Aru. Rencananya mereka akan diberangkatkan dari Aru ke Jakarta lewat kapal laut, di Jakarta ditunggu perwakilan Aceh, lalu dipulangkan ke Aceh Timur,” pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI