Lima Putra Terbaik Aceh Barat Tempati Posisi Kunci di Pemerintah Aceh
Font: Ukuran: - +
Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah bersalaman dengan salah seorang putra Aceh Barat, Teuku Ahmad Dadek yang dipercayakan sebagai Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Aceh. Foto: Ist
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Senin, (2/9/2019) lalu, Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah melakukan perombakan besar-besaran terhadap kabinetnya. Pelantikan sejumlah pejabat baru itu dilakukan ditempat terpisah. Tercatat, 24 pejabat eselon II di aula serba guna Kantor Gubernur Aceh pada siang hari, dan 147 Pejabat Administratur dan 376 Pejabat Pengawas dilantik oleh Nova sore harinya di di Anjong Mon Mata.
Dari sekian banyak pejabat eselon II, diketahui ada 5 posisi kunci yang ditempati oleh 5 putra terbaik dari Kabupaten Aceh Barat. Siapa saja mereka?
Pertama, Teuku Ahmad Dadek dilantik sebagai Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Aceh. Pria yang dikenal ramah informasi terhadap awak media ini sebelumnya menjabat sebagai Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA).
Yang kedua, Helfizar Ibrahim sebagai Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Aceh (BAPPEDA).
Berikutnya, Bukhari sebagai Asisten Admnistrasi Umum Setda Aceh,
Selanjutnya, Mountie Syurga sebagai Kepala Biro Administrasi Pembangunan Setda Aceh.
Terakhir, Rahmat Fitri sebagai Kepala Dinas Pendidikan Aceh, yang pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Aceh Barat bersama Teuku Alaidinsyah alias Haji Tito.
Dalam sambutannya, Nova Iriansyah menyebutkan, mutasi dan pelantikan pejabat di lingkungan Pemerintah Aceh kali ini merupakan bagian dari upaya memperkuat tata kelola pemerintahan, sekaligus usaha lebih serius lagi untuk memaksimalkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Mutasi kali ini, sebagaimana sebelumnya, sepenuhnya mengacu kepada proses, prosedur dan ketentuan/peraturan yang berlaku.
"Hanya saja, untuk kali ini, apa yang seharusnya diperoleh oleh pejabat yang dilantik langsung dipenuhi yaitu penyerahan SK Petikan begitu usai dilakukan pelantikan," kata Nova.
Ia meminta Sekretaris Daerah Aceh untuk segera memberi pembekalan kepada seluruh pejabat yang dilantik agar mereka dapat menyesuaikan diri lewat pendekatan baru sehingga sinergitas kerja dapat dilakukan.