kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Lintas Komunitas Mengadakan Kegiatan SEBERSAMA

Lintas Komunitas Mengadakan Kegiatan SEBERSAMA

Selasa, 26 Februari 2019 09:44 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Aan Sawang

DIALEKSIS.COM | Blangpidie - Komunitas di Aceh Barat Daya, diantaranya: Tim Inisiator Sebersama, PKK, Satgas Pramuka Peduli, Komunitas Sigupai Peduli Sungai dan Lingkungan (Komunitas Selingan), Klub Sepakbola Junior (Ssb), galigaman, siswa MAN 1 Abdya ,  pegiat seni dan lingkungan bersama dengan Muspika Kec. Jeumpa,  Aparatur Desa Alue Sungai Pinang dan Alue Selaseh, juga Usman perwakilan DPRK Abdya mengadakan acara Sehari Bersih-Bersih dan Berwisata Bersama atau SEBERSAMA di kawasan wisata sungai Pucok Krueng, Desa Alue Seulaseh, Jeumpa, Abdya (23/2)

Kegiatan ini mulanya diawali oleh gagasan antara panitia dan warga desa. Melihat kondisi tempat wisata Pucok Krueng dipenuhi sampah. Amat disayangkan, karena pucok krueng merupakan destinasi wisata strategis bagi Abdya

Adapun kegiatan ini diantaranya meliputi; musyawarah dan kegiatan pemungutan sampah yang diadakan pada pukul 14.00 wib dalam waktu bersamaan. Artinya sementara ketua komunitas bermusyawarah anggotanya dapat memungut sampah.

Pada kegiatan pemungutan sampah, para peserta yang berjumlah 150 orang melakukan "operasi semut" dengan mengumpulkan sampah-sampah yang ada dibantaran sungai Pucok Krueng. Meskipun diwarnai hujan deras. Semangat para peserta tidak surut. Sehingga terkumpullah sampah sejumlah 150 kantong atau setara setengah truk mobil colt milik LHKP.

Sementara pada musyawarah. Para aktivis lingkungan mendorong aparatur setempat untuk menjaga lingkungan dan menciptakan qanun atau peraturan adat tentang larangan membuang sampah di area tersebut. Yang mana itu merupakan inti tujuan utama diadakannya kegiatan Sebersama.

Adapun Forum musyawarah dihadiri oleh Ketua PKK, para pakar lingkungan, aktivis sosial dan pramuka, Muspika Jeumpa, Usman anggota DPRK, Nurhayati sebagai notulen, Agus Salim penggagas Bank Sampah di Abdya, serta Alfan ahli hukum sosial dan budaya

Kegiatan ini dipandu oleh Yudya Pratidina dan berjalan dengan tertib. Setidaknya ada beberapa gagasan yang lahir dari forum tersebut.

"Kami mengeluhkan karena disini tidak ada tempat sampah dan kendaraan pengangkut sampah." Camat Jeumpa memulai memaparkan masalah.

Sementara Ketua PKK berharap dana desa tidak hanya digunakan untuk infrastruktur tetapi juga untuk ekonomi produktif masyarakat.

"Dana desa itu tidak hanya digunakan untuk infrastruktur saja. Yang habis pakai. Tetapi juga bagaimana bisa dipakai untuk mendorong perekonomian warga." Saran Ketua PKK Abdya.

Sementara Agus Salim, penggagas Bank Sampah menceritakan bahwa Sampah itu sesuatu yang bernilai ekonomis.

"Ada ibu-ibu yang bisa membangun rumah dari menjual sampah. Dia tidak ada pekerjaan lain, hanya dari sampah dia bisa sekolahkan anak-anaknya, membangun rumah. Bagi yang mengerti sampah ini memiliki nilai ekonomis." Paparnya sambil melinangkan air mata.

Dia juga menjelaskan pentingnya Bank Sampah dan kebermanfaatan sampah.

Berbagai ide dilahirkan dari forum tersebut guna melestarikan area Pucok Krueng, meningkatkan perekonomian warga, dan menghadirkan wisata halal dan berstandar bagi Abdya

"Kita berbeda dengan jawa. Sampah disungai tidak sebanyak disana. Kalau dijawa mereka bergerak cepat. Namun, kalau kita tidak peduli sungai kita akan kotor seperti di jawa." Ujar Muhibbudin, Ketua Komunitas Selingan

Forum musyawarah ini-pun ditutup dengan sebuah kesepakatan bahwa aparatur desa bersama Camat akan segera membuat internalisasi. Hasilnya, akan diumumkan kembali bersama inisiator kegiatan sebersama.

Dikesempatan terakhir, moderator menegaskan setelah empat belas hari akan kembali lagi untuk membahas permasalahan ini. 

"Hari ini kami bersemangat karena kami direspon baik oleh desa. Hari ini kami membawa 150 orang. Kedepannya, jika dibutuhkan kami siap membawa 1000 orang. Begitulah kira-kira. Jadi kembali lagi kepada tekad aparatur desa. Tutup Yudya Pratidina, selaku moderator Acara

Kegiatan ini diakhiri dengan penyerahan secara simbolis papan larangan membuang sampah sebanyak dua buah yang diserahkan kepada Desa Alue Seulaseh dan Alu Sungai Pinang. (aan)

Keyword:


Editor :
Jaka Rasyid

riset-JSI
Komentar Anda