Lomba Masak Kuah Beulangong Rebutkan Total Hadiah Sebesar Rp 72,5 juta
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Sabang - 74 peserta Lomba masak kuah beulangong rebutkan total hadiah sebesar Rp 72,5 juta, lomba ini dibagi dalam dua kategori yakni peserta umum Aceh open dan peserta gampong Kota Sabang, para peserta merupakan usaha rumah makan dan katering dari Banda Aceh, Sabang serta dari SKPK Kota Sabang. Acara ini merupakan salah satu rangkaian acara dalam rangka menyemarakkan festival khanduri laot 2019 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Sabang di Taman Kota Sabang, Minggu (31/3/2019).
Kuah beulangong merupakan salah satu masakan tradisional berbahan dasar daging sapi atau kambing ditambah nangka muda atau batang pisang sering dimasak pada acara kenduri besar khususnya di Aceh seperti acara pesta perkawinan, kenduri maulid, kenduri blang, kanduri laot dan kenduri-kenduri lainnya.
Kegiatan ini bertujuan mempopulerkan masakan tradisional Aceh, juga sebagai upaya dalam melestarikan masakan tradisional Aceh serta memperkenalkan kepada wisatawan lokal dan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Sabang.
Para peserta lomba akan memasak 10 kilogram daging sapi dan meracik bumbu sendiri sesuai dengan keahlian masing masing, selanjutnya sampel dari hasil masakan tersebut diserahkan kepada dewan juri untuk penilaian, ada beberapa kriteria yang dinilai oleh dewan juri antara lain citarasa masakan, tekstur, kekompakan dan kerjasama tim, kebersihan dan kerapian tempat kerja, setelah penilaian kuah beulangong tersebut akan dihidangkan kepada masyarakat serta undangan yang hadir untuk dimakan secara bersama-sama.
Bustami, salah satu peserta dari Gampong Ujong Kareung Kecamatan Suka Jaya mengatakan sangat senang mengikuti lomba ini dan berharap diadakan setiap tahun agar dapat diketahui oleh semua pengunjung tentang salah satu kuliner khas Aceh dan nantinya bisa berdampak positif untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat Sabang.
Bustami mengakui untuk hasil yang sempurna dalam mengolah kuah beulangong ada rahasia sendiri, walaupun bumbu dan takarannya sama tetapi cara mencampur dan mengaduk daging dengan bumbu pasti berbeda sehingga rasanya juga akan berbeda" rahasia inilah yang kami terapkan dalam ajang ini untuk memenangkan perlombaan ini," katanya.
Joecandra salah satu pengunjung mengatakan acara sangat bagus, "Pengunjungnya ramai dan semua masyarakat yang hadir hari dapat langsung melihat proses memasaknya serta dapat merasakan nikmatnya kuah beulangong secara gratis", katanya.
Joecandra menyarankan sebaiknya pelaksanaan festival kuah beulangong diadakan langsung di pesisir pantai, supaya terlihat ciri khasnya dan sesuai dengan tradisi masyarakat pesisir. (jl/ri/Diskominsa Aceh)