Mahasiswa Aceh-Wuhan: Kami Sudah Dinyatakan Sehat
Font: Ukuran: - +
Reporter : Indra Wijaya
Alfi Rian menunjukkan sertifikat kesehatan kepada wartawan yang diterima dari Kemenkes, di Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Senin (17/2/2020). (Indra Wijaya/dialeksis.com).
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Mahasiswa Aceh-Wuhan yang di observasi di Natuna, Batam dinyatakan sehat oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Hal tersebut dibuktikan dengan sertifikat yang diberikan kepada mahasiswa yang telah di observasi oleh Kemenkes.
"Kami dinyatakan sehat dan negatif virus Corona. Kami dikasih sertifikat oleh Kemenkes," ujar Hayatul Hikmah, saat tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar, Senin (17/2/2020).
Isak tangis Hayatul, tak terbendung kala bertemu adiknya Jumala yang sedari tadi pagi telah menunggu ia tiba di Bandara. Ungkapan rasa rindu terungkap dari sorot matanya.
Ia bersama empat orang lainnya tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda pukul 08.55 WIB. Mereka dinyatakan sehat dan negatif virus Corona setelah menjalani 14 hari masa karantina di Natuna.
"Kami juga dikasih kartu dari Kemenkes. Kartu ini berguna ketika kami sewaktu-waktu sakit kami dapat langsung pergi ke fasilitas kesehatan," katanya.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Alfi Rian. Ia sangat senang dapat kembali ke Aceh. Ia tiba di Bandara SIM pada gelombang kedua pukul 10.56 WIB.
Semasa karantina di Natuna, ia merasa sangat senang disana. Mereka di cek kesehatannya sehari dua kali pagi dan sore.
"Kami di cek kesehatannya sehari dua kali," kata Rian.
Ia juga mengucapkan rasa terima kasih kepada BNPB, Dinas Kesehatan dan TNI yang senantiasa merawat dan menjaga mereka di Natuna.
Orang tua dari Intan Magfirah, Sayid Khawalid mengaku sangat senang saat mendengar kabar anaknya Intan sudah bisa kembali ke Aceh.
Anaknya Intan satu penerbangan dengan Alfi Rian dan beberapa mahasiswa lainnya. Mereka mengikuti penerbangan dengan Pesawat Batik Air dan tiba pukul 11.00 WIB.
"Sangat senang saat dengar kabar kalau hari Intan sudah bisa kembali ke Aceh," kata Sayid. (IDW)