Mahasiswa Baru Dituntut Manfaatkan Teknologi dan Menghargai Waktu
Font: Ukuran: - +
Reporter : akhyar
Di era Revolusi 4.0, segala kegiatan mulai dari urusan dapur hingga pendidikan telah bertransformasi dengan memanfaatkan segala fasilitas teknologi yang ada. Mahasiswa sebagai agent of change (Agen Perubahan) perlu dituntut untuk menjadi pelopor perubahan dan membaca tanda-tanda zaman. [Foto: Dialeksis/akh]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Di era Revolusi 4.0, segala kegiatan mulai dari urusan dapur hingga pendidikan telah bertransformasi dengan memanfaatkan segala fasilitas teknologi yang ada. Mahasiswa sebagai agent of change (Agen Perubahan) perlu dituntut untuk menjadi pelopor perubahan dan membaca tanda-tanda zaman.
Hal ini disampaikan oleh Dekan Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Ar Raniry Banda Aceh, Dr Fauzi Ismail saat membuka kegiatan Pembekalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) secara virtual, Jumat (27/8/2021).
"Bagi mahasiswa, akan menjadi sebuah keuntungan jika kita dapat memanfaatkan teknologi dengan baik. Sebaliknya, jika kita tidak mampu memanfaatkan teknologi maka akan terperosok dengan perkembangan zaman," ujar Dr Fauzi.
Senada dengan apa yang disampaikan, Wakil Dekan I bidang Akademik dan Kelembagaan FAH, Dr Phil Abdul Manan juga berpesan agar mahasiswa menghargai waktu.
Menurutnya, disiplin waktu merupakan hal yang sangat penting dilakukan oleh mahasiswa dan sebisa mungkin untuk membiasakan diri dalam menghargai waktu.
Ia mencontohkan, misalnya orang Eropa ketika berjanji, mereka akan selalu mengingat walaupun sudah membuat janji satu bulan yang lalu.
"Itu perbedaan kedisiplinan dan ketepatan mereka dalam menghargai waktu. Orang kita, hampir 80 persen hanya di mulut saja Insya Allah dimulut saja,” jelas Dr Abdul Manan juga lulusan Program Doktor di University of Münster, Jerman.
Sementara itu, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FAH, Drs Anwar mengatakan bahwa tahun ini jumlah mahasiswa baru Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar Raniry berjumlah 277 orang yang terdiri dari 63 mahasiswa Prodi Sejarah dan Kebudayaan Islam (SKI), 101 orang yang berasal dari Prodi Bahasa dan Sastra Arab (BSA) dan 113 orang berasal dari Prodi Ilmu Perpustakaan.
Lebih lanjut, Anwar menjelaskan bahwa PBAK bertujuan untuk mengenali lebih mendalam tentang kehidupan di kampus, terutama dalam hal akademik seperti persiapan dan tahapan-tahapan yang harus dilakukan oleh seorang mahasiswa.
“PBAK ini sangat penting bagi mahasiswa baru, perbekalan materi seputar perkuliahan dan akademik fakultas. PBAK juga mengenalkan kita dengan berbagai kegiatan kemahasiswaan dan juga minat serta bakat mahasiswa,” pungkas Anwar. [akh]