DIALEKSIS.COM | Yogyakarta - Mahasiswa yang sedang melaksanakan studi di Yogyakarta mengapresiasi wacana penyaluran bantuan kepada mahasiswa Aceh di luar daerah yang terdampak Covid-19, dengan besaran Rp 1 juta (dalam negeri) dan Rp 2,5 juta (luar negeri) dari Pemerintah Aceh.

Hal ini disampaikan oleh Farnanda, Mahasiswa Magister Dapartemen Politik dan Pemerintahan Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta.

"Apresiasi kepada Pemerintah Aceh karena mampu membangun kesadaran kolektif di keadaan darurat seperti ini, untuk membangun satu support system yang tidak diskriminatif," kata Farnanda saat dihubungi, Kamis (7/5/2020).

Farnanda berujar, Pemerintah Aceh cukup solutif respon untuk menjangkau lapisan kelompok masyarakat Aceh yang terdampak Covid-19, terutama di perantauan.

"Ini jadi bentuk kompensasi atas imbauan yang sudah ada sebelumnya, yaitu larangan mudik. Kebijakan ini bisa dimaknai win-win solution untuk kami," ungkapnya.

"Antusias sekali dengan kebijakan ini dan kita masih menunggu. Semoga realisasinya agar tidak sebatas wacana angin surga saja. Sebab, mahasiswa yang masih di rantau mengalami kerentanan secara ekonomi dan mental," tambahnya.

Farnanda juga menjelaskan, untuk saat ini pihaknya kesulitan terhadap pemenuhan kebutuhan, karena pekerjaan sampingan di sana kebanyakan sudah tutup akibat situasi Covid-19.

"Finansial pribadi, ada sebagian dari orang tua di kampung. Tapi ini tidak cukup, mengingat dulunya bisa kerja part time, tapi sekarang tidak bisa lagi karena semuanya sudah tutup," pungkas Farnanda. (sm)