Mahasiswa Wisma Foba Aceh-Jakarta Minta Pelaku Penyiksaan dan Pembunuhan Imam Masykur Diadili
Font: Ukuran: - +
Reporter : Zulkarnaini
Ketua Umum Asrama Wisma Foba Aceh-Jakarta
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Mahasiswa Wisma Foba Aceh-Jakarta dengan tegas mengutuk tindakan kejam yang dilakukan oleh oknum anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) terhadap Imam Masykur, seorang warga Aceh yang tragis meninggal dunia pada Sabtu (12/8/2023). Kejadian ini diduga sebagai akibat penculikan dan penyiksaan yang dilakukan oleh oknum tersebut.
Imam Masykur, seorang penduduk Aceh asal Mon Kelayu, kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, meninggal dunia akibat tindakan penyiksaan yang dialaminya.
Para mahasiswa dari Wisma Foba Aceh-Jakarta mengungkapkan kekecewaan dan kemarahan mendalam terhadap kejadian ini. Mereka dengan tegas mengutuk tindakan oknum anggota Paspampres yang dianggap telah merampas nyawa seorang individu.
Dalam pernyataan mereka, disampaikan bahwa tindakan tersebut merupakan serangan terhadap hak asasi manusia yang tidak dapat diterima dalam masyarakat beradab.
Ketua Umum Asrama Wisma Foba Aceh-Jakarta mengatakan, apapun permasalahannya, tindakan membunuh adalah pelanggaran hukum yang melanggar prinsip kemanusiaan dan moralitas.
"Kami mengutuk keras tindakan oknum anggota Paspampres tersebut. Ini adalah tindakan yang merenggut nyawa seorang manusia tanpa alasan yang sah. Kami mendesak agar pihak berwenang segera mengusut tuntas kasus ini dan memastikan bahwa pelaku diadili sesuai dengan hukum yang berlaku,” kata Tibrani, Ketua Umum Asrama Wisma Foba Aceh-Jakarta, kepada DIALEKSIS.COM, Minggu (27/8/2023).
Peristiwa ini telah mengejutkan dan menimbulkan reaksi keras dari masyarakat Aceh. Masyarakat mendambakan keadilan untuk Imam Masykur dan mengharapkan agar pelaku penyiksaan dan pembunuhan ini segera diadili sesuai dengan hukum yang berlaku.
Sebelumnya diberitakan, Seorang warga Bireuen Imam Masykur(25) meninggal dunia. Sebelumnya dia diculik dan disiksa oleh oknum TNI pada Sabtu (12/8/2023).
Dalam video amatir yang beredar di Whatshapp, warga Bireuen Imam Masykur sempat menelepon keluarganya, meminta supaya dikirimkan uang Rp50 juta. Bila terlambat dikirim, dia akan dibunuh. Dia meminta adiknya menelpon ibu mereka supaya mengirimkan uang secepatnya.
Pada video lain, oknum penculik mengirimkan video kepada keluarga Imam Masykur yang berisi kondisi korban yang sedang disiksa. Sembari menangis korban tak henti-hentinya meminta keluarganya mengirimkan uang supaya dia tidak lagi disiksa.