Maksimalkan Penggunaan Dana Desa untuk Pembangunan Gampong
Font: Ukuran: - +
Sekretaris Daerah Aceh, dr. Taqwallah, M.Kes bersama Sekda Aceh Tamiang, Basyaruddin, SH dan Kepala DPMG Aceh, Azhari, SE, M.Si saat memberikan arahan pada Pertemuan Evaluasi Pengelolaan Dana Desa dan Gerakan BEREH di Ruang Rapat DPRK Aceh Tamiang, Kamis (05/12/2019). [Foto: Humas Aceh]
DIALEKSIS.COM | Aceh Tamiang - Dana Desa digulirkan untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu, Sekretaris Daerah Aceh Taqwallah, menginstruksikan para Datok Penghulu di seluruh Kabupaten Aceh Tamiang untuk memaksimalkan penggunaan Dana Desa agar cita-cita kemandirian desa dan pemerataan pembangunan berjalan maksimal.
Hal tersebut disampaikan oleh Taqwallah, saat memberikan pembekalan di hadapan para Datok Penghulu se-Kabupaten Aceh Tamiang, pada acara Kunjungan Kerja Evaluasi Dana Desa dan Gerakan Bereh, di Aula DPRK setempat, Kamis (5/12/2019).
"Para Datok Penghulu memiliki tugas berat dan mulia, yaitu memaksimalkan penggunaan dana desa. Sesuai dengan cita-citanya, dana ini bertujuan untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Datok Penghulu harus memastikan dana desa berputar di desa," ujar Sekda Aceh.
Dalam pemaparannya, Taqwallah juga mengingatkan agar para datok memastikan Dana Desa terdistribusi dengan memenuhi prinsip layak, patut, bermanfaat dan berkelanjutan serta memastikan dana desa 100 persen bergulir di desa.
"Selain memaksimalkan penggunaannya, para datok penghulu juga bertugas untuk memastikan dana desa bergulir 100 persen di desa. Untuk itu, datok penghulu harus terus berinovasi dalam mengelolam dana desa, sehingga mampu secara perlahan mengurangi jumlah pengangguran dan menurunkan angka kemiskinan," imbau Sekda.
Sebagaimana diketahui, Aceh saat ini dihuni oleh 5,2 juta penduduk yang tersebar di 6.497 gampong, 289 kecamatan, 809 mukim di 23 kabupaten/kota. Dari jumlah tersebut sebesar 15,68 persen adalah masyarakat miskin dan 6,35 persen pengangguran.
Oleh karena itu, Sekda mengimbau agar penggunaan dana gampong benar-benar dimanfaatkan sebaik-baiknya, sehingga berhasilguna bagi orang banyak terutama kelompok rentan.
Usai memberikan pembekalan, Sekda Aceh didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong Aceh, Sekda Kabupaten Aceh Tamiang dan Kepala DPMG Aceh Tamiang meninjau salah satu Badan Usaha Milik Desa, di kampung Dalam Kecamatan Karang Baru.
BUMDes yang bergerak di bidang perternakan bebek itu mempekerjakan 8 orang masyarakat setempat. Selanjutnya, rombongan meninjau Puskesmas Karang Baru, Kantor Camat Karang Baru, Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Karang Baru, untuk melihat keberlanjutan Gerakan Bersih, Rapi, Estetis dan Hijau (Bereh).
"Cukup puas, sudah banyak yang menggoda. Ini membuktikan Gerakan Bereh yang dicetuskan oleh Pak Plt Gubernur benar-benar dijalankan, karena lingkungan kerja yang Bereh akan sangat berpengaruh bagi kerja-kerja pelayanan para aparatur Sipil Negara," imbuh Sekda.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong Aceh Azhari, dalam sabutannya menjelaskan, sejak digulirkan pertama kali di tahun 2015, Aceh telah mendapatkan kucuran Dana Gampong sebesar 19,9 triliun.
"Sudah Rp19,9 triliun Dana Desa dikucurkan ke seluruh Aceh. Kita semua tentu berharap dana ini dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat. Tugas para datok penghulu sangat berat, yaitu memastikan dana desa tepat rencana, tepat salur, tepat guna, demi kesejahteraan masyarakat," ujar Azhari.
Sebelumnya memberikan pembekalan di Aula DPRK, Sekda juga meninjau ke SMA Negeri 1 Kejuruan Muda, Kantor Camat Rantau, Puskesmas Kecamatan Rantau, Poskesdes Alur Manis dan Kantor Dato Penghulu Kampung Alur Manis Kecamatan Rantau. (ha)