kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Malik Raden Sepakat Kepemimpinan Sekolah Harus Diperkuat

Malik Raden Sepakat Kepemimpinan Sekolah Harus Diperkuat

Jum`at, 07 Agustus 2020 16:30 WIB

Font: Ukuran: - +

H.A. Malik Raden, Mantan Kakanwil Pendidikan Aceh dan Drs. H. Rachmat Fitri HD, MPA Kadisdik Aceh, berdiskusi tentang percepatan pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan di Aceh, Selasa (4/8/2020) di Banda Aceh. [Foto: Dinas Pendidikan Aceh]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kehadiran sosok H.A. Malik Raden, Mantan Kakanwil Pendidikan Aceh terasa sebagai asupan penambah energi yang sangat besar bagi jajaran Dinas Pendidikan Aceh. 

Hal itu diungkapkan Drs. H. Rachmat Fitri HD, MPA Kadisdik Aceh, Selasa (4/8/2020) di Banda Aceh. Pengalaman yang beliau miliki sangat banyak, harus dapat kita manfaatkan sebagai bahan pertimbangan dalam mendorong peningkatan kualitas layanan pendidikan di Aceh dimasa mendatang, tambahnya.

Sementara Pak Malek sapaan akrab bagi sang legenda di jajaran pendidikan Aceh itu, mengatakan kehadirannya sebagai wujud penghargaan dan terima kasihnya atas prakarsa Pak Kadisdik Aceh dalam menghimpun kebersamaan para mantan kadis pendidikan Aceh bertajuk “Dinas Pendidikan Aceh adalah Rumah Besar Kita” beberapa pekan yang lalu.

"Saya tidak dapat hadir pada kesempatan tersebut karena sedang berada di luar daerah, namun saya telah menyampaikan pesan rasa kebanggaan, kegembiraan dan dukungan yang kuat atas gagasan model kerja kolaboratif dan komunikatif yang dikembangkan pak nanda (sebutan akrab pak kadisdik Aceh_red). Sebagai pembuktian, saya berjanji untuk hadir pada kesempatan berikutnya," ucap Pak Malek.

"Kehadiran hari ini menjadi bentuk bukti pemenuhan janji saya dan Alhamdulillah, saya merasa menjadi lebih muda 20 tahun hari ini, seiring berkesempatan untuk mengenang berbagai pernik-pernik pengalaman dalam membangun pendidikan Aceh pada masa itu," lanjut Pak Malek seraya melepaskan senyum khasnya.

Rachmat Fitri, pada kesempatan itu mendiskusikan gagasan percepatan peningkatan mutu pendidikan di Aceh antara lain melalui ikhtiar memperbaiki kualitas proses pembelajaran di sekolah. 

Banyak hal yang masih menjadi tantangan, antara lain belum seluruh guru mempunyai kompetensi yang cukup sebagai prasyarat perbaikan proses pembelajaran. Oleh sebab itu, Disdik sedang menyiap skema penyiapan Guru Inti dan Super Inti yang merata untuk difungsikan sebagai pendorong pemenuhan kompetensi guru-guru dalam wadah MGMP yang tersebar di seluruh Kabupaten/Kota.

"Sementara untuk membantu teman-teman guru di sekolah, Disdik Aceh melalui Balai tekomdik dengan mendapat bimbingan PUSDATIN Kemendikbud sedang dan terus berusaha mengembangkan teknologi pembelajaran. Saat ini kita telah menyiapkan aplikasi pembelajaran online yang diberi nama Sijempol (Sistim Jejaring Media Pembelajaran Online) Aceh. Dan untuk operasionalnya telah memiliki team teaching untuk 9 mata pelajaran," kata Kadisdik Aceh. 

"Dari statistik penguna, Aplikasi ini tercatat, Alhamdulillah telah digunakan oleh 1.416 guru dan 10.115 siswa pada ruang kelas. Kita berharap ke depan Balai tekomdik dapat terus kita kembangkan agar mampu menyiapkan studio pembelajaran (online dan/atau offline) yang dapat digunakan oleh Guru-guru (Guru Inti) terbaik kita melalukan pembelajaran yang dapat diterima manfaatnya oleh sekolah-sekolah yang telah terkoneksi jaringan internet melalui kelas Audio visual yang akan kita kembangkan. Terobosan ini diharapkan akan dapat mempercepat upaya memperkecil kesenjangan kompetensi guru dan fasilitas pendukung pembelajaran saat ini," pungkasnya.

Berbagai terobosan pemikiran dalam peningkatan mutu layanan pendidikan, memang tidak dapat dipungkiri menjadi terkendala dengan adanya peristiwa pandemi Covid-19 yang sedang melanda, sehingga masa pencapaian tidak dapat diraih sesuai dengan target waktu yang diharapkan.

Kedua tokoh tersebut, dalam diskusi yang telihat sangat akrab, memiliki pandangan yang sama bahwa yang menjadi prioritas dalam percepatan pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan harus memprioritaskan pada peningkatan kompetensi kepemimpinan Kepala Sekolah. 

"Karena dengan kompetensi yang cukup dan diberi kewenangan yang lebih optimal melalui konsep otonomi sekolah yang lebih luas, maka setiap kepala sekolah akan mampu mengembangkan kreativitas yang lebih baik sehingga kinerja sekolah dalam mewujudkan fungsi dan tujuan pendidikan dapat lebih optimal," tegasnya. (DPA/rls)


Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda