kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Masyarakat Aceh Butuh Refresing Obyek Wisata Dibanjiri Manusia

Masyarakat Aceh Butuh Refresing Obyek Wisata Dibanjiri Manusia

Sabtu, 08 Juni 2019 21:49 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM| Banda Aceh – "Masyarakat Aceh butuh refresing. Apalagi dalam suasana lebaran. Tidaklah heran, seluruh obyek wisata di Aceh dibanjiri manusia. Suasana aman dan nyaman, menjadikan obyek wisata semakin diminati," sebut Jamaluddin, Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Aceh.

Menurut Jamaluddin, menjawab Dialeksis.com, Sabtu (8/6/2019) via selular, ramainya seluruh obyek wisata di Aceh yang dikunjungi pada saat lebaran ini, menandakan keadaan ekonomi masyarakat semakin membaik.

"Banyak pengunjung dari luar, khususnya orang Aceh yang selama ini berdomisili di luar daerah. Saat lebaran ini mereka kembali ke kampung halaman dan memanfaatkan obyek wisata yang ada untuk acara keluarga dan silaturahmi," jelasnya.

Obyek wisata yang ramai dikunjungi manusia bukan hanya diseputaran jalan lintas Banda Aceh Medan, seperti Bate Ilik, sejumlah pantai, demikian juga wilayah barat dan selatan Aceh, serta lokasi pengunungan di Gayo, jalan lintas KKA Bener Meriah. Demikian juga dengan lokasi mesium tsunami.

Seluruh destinasi wisata di Aceh benar benar ramai, padat merayap, macet terjadi. Warung warung penuh, bahkan ada yang antri. Ini merupakan rejeki masyarakat, khususnya bagi yang menyiapkan kuliner Aceh, semakin diminati, jelas Jamaluddin.

Para perantau Aceh, tentunya mereka datang kembali ke tanah leluhurnya, membawa uang dari luar. Dengan ramainya suasana di obyek wisata, tentunya uang itu sudah berputar di Aceh. Dinamika semakin hidup. Industri kecil akan berkembang, sebut Jamaluddin.

Kadis Pariwisata ini berharap, masyarakat juga yang menyiapkan sejumlah obyek wisata dan kulinernya, untuk mampu menjaga lingkungan. Menyiapkan tempat sampah, agar lokasi wisata tetap bersih dan asri, sehingga pengunjung mendapatkan kesan yang baik.

Menyinggung tentang destinasi wisata, Jamaluddin menjelaskan, pihaknya senantiasa mempromosikan wisata Aceh keluar. "Berbagai event tetap diselenggarakan untuk menarik wisatawan. Seperti dalam bulan Ramadhan misalnya, kita mengadakan Ramadhan art, tentunya diminati wisatawan dari luar," sebutnya.

Wisata wisata yang islami, sebutnya, seperti Ramadhan lalu, banyak diminati oleh warga Malaysia. Memang selama ini warga Malaysia sangat menyukai destinasi wisata di Aceh. Di samping beberapa wisatawan manca Negara lainya.

Dengan adanya peningkatan pengunjung wisata ini, inkam daerah juga diharapkan anak naik dari sektor ini. Pihaknya berjanji akan terus mempromosikan wisata Aceh keluar dengan beragam kegiatan, salah satunya yang pernah dilakukan mengundang ustad Abdul Somad, mengundang Faul penyanyi liga dangdut yang meraih juara pertama di Indonesiar.

"Berbagai upaya yang memungkin untuk kita promosikan akan tetap kita lakukan, bukan hanya "menjual" alam Aceh yang indah, namun kami juga mempromosikan sejumlah kuliner Aceh, termasuk promosi kopi yang kini semakin diminati dunia," demikian penjelasan Jamaluddin, menjawab Dialeksis. (Baga)


Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda