Pemkab Simeulue menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi Muhammad, yang bertepatan persis dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 kabupaten tersebut. [Foto: Prokopim Simeulue]
DIALEKSIS.COM | Sinabang - Kabupaten Simeulue memperingati dua peristiwa besar secara bersamaan dalam satu perhelatan yang khidmat dan penuh syukur.
Pemerintah Kabupaten Simeulue menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam 1447 Hijriah, yang bertepatan persis dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 kabupaten tersebut. Kolaborasi antara peringatan hari besar agama dan hari jadi daerah ini menciptakan atmosfer yang khusyuk sekaligus semangat membangun daerah.
Acara yang digelar pada Sabtu (11/10/2025) di Mesjid Agung Tgk Khalilullah ini dihadiri oleh seluruh komponen penting masyarakat.Bupati Simeulue diwakili oleh Wakil Bupati, Nusar Amin, S.Pd., didampingi oleh Sekda Asludin, SE. M.Kes.
Turut hadir unsur Forkopimda, pimpinan SKPD, para ulama, tokoh agama, tokoh adat, serta ratusan kaum muslimin yang antusias. Tema yang diusung, "Melalui Maulid Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam Kita Tingkatkan Ukhuwah Islamiah Menuju Simeulue Maju, Hebat dan Bermartabat", menyatukan semangat spiritual dengan cita-cita pembangunan daerah.
Dalam arahannya,Wakil Bupati Nusar Amin menekankan pentingnya memaknai Maulid Nabi sebagai momentum untuk memperkuat persatuan dan kesatuan umat.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk senantiasa menjaga sikap saling peduli, menghormati, dan menjunjung tinggi toleransi. Lebih lanjut, Nusar Amin mengajak jamaah untuk mengedepankan solidaritas kemanusiaan dengan mendoakan dan memperhatikan saudara-saudara yang sedang mengalami peperangan, khususnya di Palestina.
Pesan serupa disampaikan oleh Ustadz Junaidi., S.Ag., yang bertindak sebagai penceramah dalam acara tersebut. Dalam tausiyahnya, beliau menekankan bahwa meneladani akhlak Rasulullah Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam adalah kunci fundamental untuk mewujudkan cita-cita "Simeulue Maju, Hebat, dan Bermartabat".
Peneladanan ini, kata dia, harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, baik oleh para pejabat pemerintahan maupun oleh seluruh lapisan masyarakat.
Perayaan yang berlangsung khidmat ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi,tetapi juga menjadi refleksi mendalam bagi seluruh masyarakat Simeulue. Momentum ini dijadikan sebagai pengingat untuk senantiasa menjadi hamba yang pandai bersyukur atas segala nikmat dan perdamaian yang telah diraih, sambil tetap mengedepankan kepedulian terhadap konflik kemanusiaan yang terjadi di belahan dunia lain.
Kolaborasi antara peringatan keagamaan dan hari jadi daerah ini memperlihatkan sinergi yang kuat antara pemerintah,tokoh agama, dan masyarakat Simeulue. Dengan semangat Maulid Nabi dan semangat HUT ke-26, diharapkan dapat tercipta landasan spiritual dan sosial yang kokoh untuk membangun Simeulue yang tidak hanya maju secara infrastruktur, tetapi juga hebat dan bermartabat dalam akhlak serta persaudaraan. [*]
Sebelumnya
