Membludaknya Pengungsi Rohingya ke Aceh, Pengamat Mengendus Adanya Skenario Dunia Internasional
Font: Ukuran: - +
Reporter : Nora
Pengamat Politik dan Keamanan Aceh, Aryos Nivada. [Foto: IST]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Membludaknya pengungsi Rohingyasaban tahun ke Aceh, menimbulkan kegelisahan dari salah seorang Pengamat Politik dan Keamanan Aceh, Aryos Nivada.
Aryos mengatakan, aktivitas Rohingya ini sudah terpola dan terkondisikan. Karena pengungsi ini rutin masuk ke Aceh dan selalu lolos. Sehingga diduga ada pihak-pihak tertentu yang memang mengkondisikan dan mengais keuntungan dari aktivitas ilegal masuknya penyusup Rohingya ke perairan Aceh.
"Menyikapi terkait rutinnya aktivitas pengungsi Rohingya yang datang ke Aceh, dari hasil yang saya cermati polanya memang terkondisikan. Sekaligus ini menunjukan bahwa memang ada andil orang organisasi tertentu dan juga pihak-pihak tertentu yang menginginkan Rohingya itu menjadikan Aceh tempat pengungsi Rohingya,” ujar Aryos kepada Dialeksis.com, Senin (27/11/2023).
Kenapa demikian terjadi, sambungnya, karena mereka ingin memainkan pola perasaan orang Aceh yang peduli terhadap penderitaan orang lain. Pihak-pihak ini sangat paham bagaimana memainkan emosional orang Aceh sehingga dijadikan sebagai alat untuk menyusupi Rohingya ke Aceh.
Selain itu, Aryos juga mengendus aktivitas penyusupan Rohingya ke Aceh karena adanya skenario dari pihak dunia internasional.
"Aktivitas ini bisa dikatakan juga bagian dari skenario tertentu dari dunia internasional, untuk bagaimana Indonesia dijadikan sebagai titik transit bagi pengungsi Rohingya yang memang sudah membludak di negara Asean. Ini terasa sekali dan terendus oleh semua pihak yang sudah paham akan pola permainan ini," ujar Dosen FISIP USK ini.
Hal terpenting yang perlu digarisbawahi pihak yang berkepentingan terhadap Aceh, Aryos meminta agar permainan penyusupan Rohingya ke Aceh ini agar segera dihentikan.
"Tolong hentikan permainan ini jangan sampai nanti akan jadi hubungan memburuk antara Indonesia dan Aceh dengan negara lain yang menyusupi Rohingya di Aceh. Ini juga menjadi pukulan bagi pemerintah setempat, dimana Aceh memiliki keterbatasan anggaran. Kemudian Rohingya sendiri diakui oleh masyarakat setempat banyak membuat ragam permasalahan di camp pengungsian selama ini. Hal ini dapat menyebabkan konflik horizontal antara masyarakat lokal dan rohingya,” jelas alumnus S2 Universitas Gadjah Mada ini.
Terakhir, Aryos berharap kepada pihak pemerintah khususnya agar tegas dalam menangani pengungsi ilegal yang masuk ke Indonesia. Karena disini kedaulatan dan keamanan negara dapat terancam apabila imigran ilegal dengan mudahnya menerobos perairan Indonesia.
"Saya berharap pihak Indonesia harus tegas kepada pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan pengungsi rohingya dalam mengiring Rohingya masuk Indonesia. Perlu diberi sanksi tegas. Pemerintah Aceh juga jangan lepas tangan dan rutin menyambut Rohingya setiap tahun," pungkasnya.
Aryos juga mempertanyakan dimana peran negara dalam menjaga kedaulatan RI, dimana setiap tahun laut Aceh selalu berhasil disusupi oleh pengungsi ini. Masyarakat juga harus tegas dan tidak terpancing emosionalnya dengan keberadaan pengungsi Rohingya ini.