Mentan: Petani Aceh Tenggara Lahan Terendam Segera Klaim Asuransi
Font: Ukuran: - +
[Foto: Ilustrasi/Google Images]
Kementerian Pertanian meminta petani di Aceh Tenggara untuk segera mendata lahan yang pertanian yang terancam gagal panen akibat banjir. Petani yang telah mengikuti program asuransi pun diimbau segera mengurus klaim agar bisa tanam kembali.
Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo petani yang lahannya sudah diasuransikan tidak perlu khawatir lagi.
“Petani yang sudah mengasuransikan lahannya tidak perlu khawatir dengan kondisi yang sedang terjadi. Sebab, luas lahan yang terancam gagal panen akan di-cover asuransi. Sehingga petani memiliki cukup modal untuk menanam kembali,” tutur Mentan, Ahad (13/9).
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian Sarwo Edhy, mengatakan keuntungan mengikuti asuransi adalah petani tetap merasa aman apabila terjadi kerugian.
“Asuransi adalah salah satu komponen dalam mitigasi bencana yang bisa menyebabkan gagal panen. Ancaman gagal panen bisa datang dari mana saja. Bisa dari serangan hama, bisa akibat bencana banjir atau kekeringan dan lainnya,” tuturnya.
Dijelaskan Sarwo Edhy, untuk memudahkan proses pendaftaran asuransi petani bisa bergabung dalam kelompok tani.
“Di kelompok tani, mereka bisa mendapatkan informasi manfaat dari asuransi serta dibantu proses pendaftarannya. Dengan kelompok tani, pihak asuransi dipermudah dan prosesnya akan cepat,” terang Sarwo Edhy.
Di sebagian wilayah Aceh Tenggara, intensitas hujan masih cukup tinggi bahkan mengakibatkan tanggul sungai jebol. Akibatnya, air menerjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Lawe Alas dan merusak tanggul dengan panjang sekira 20 meter lebih.
Puluhan hektare lahan pertanian masyarakat di Desa Bambel Gabungan Kecamatan Bambel, Aceh Tenggara, terdampak bencana ini, bahkan terancam gagal panen [republika].