Meugang Idulfitri 1444 H, Kota Sabang Potong 57 Ekor Ternak
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Aceh - Meugang menyambut lebaran Idul Fitri 1444 H menjadi tradisi di Aceh, termasuk di Kota Sabang. Pada Meugang kali ini, Kota Sabang melakukan pemotongan ternak sebanyak 57 ekor, terdiri dari 55 ekor sapi dan 2 ekor kerbau.
Pj Wali Kota Sabang,Reza Fahlevi mengatakan, hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah jatuh pada 22 April 2023. Di Aceh, biasanya dua hari sebelum hari raya atau ramadhan, terdapat tradisi "Mak Meugang", yang merupakan tradisi turun temurun masyarakat.
Lanjutnya, kegiatan ini indentik dengan memasak daging sapi maupun kerbau untuk dimakan bersama kelurga sehari sebelum hari raya Idul Fitri. Begitu pula halnya di Kota Sabang, tradisi meugang umumnya rutin di gelar setiap tahun.
"Selain banyaknya pedagang daging musiman yang berjualan, ciri khas meugang Sabang ini juga terlihat dari ramainya pedagang bumbu siap saji dan pedagang sayur yang turun ke pinggir jalan," kata Pj Wali Kota, Jumat (21/4/2023) dalam laman resminya.
Meski tumpah ruah antara masyarakat dan para pedagang, pihaknya tetap memastikan pelaksanan meugang berjalan dengan tertib, dengan menurunkan petugas untuk pengamanan pelaksanaan meugang dalam dua hari ini.
Sementara itu, Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pangan dan Pertanian Kota Sabang, Hariadi mengatakan, pada meugang puasa kali ini terdapat 33 ekor sapi dan satu ekor kerbau pada meugang pertama. Sementara pada meugang ke dua, terdata 22 ekor sapi dan satu ekor kerbau yang dipotong.
Hariadi juga menjelaskan, kualitas daging terjamin bagus, karena pihaknya sudah memeriksa dengan seksama, mulai dari surat kesehatan ternak, dan kondisi ternak baik sebelum maupun sesudah dipotong.
"Semua ternak tersebut, tentunya sudah Kami cek sebelum maupun sesudah disembelih, Alhamdulillah semuanya sehat. Dalam dua hari meugang ini Kami juga tidak menemukan kasus fasciola hiepatica/cacing hati pada sapi maupun kerbau. Insyaallah semuanya sudah aman," ujarnya.
Dia menambahkan, terkait harga daging pada meugang pertama dan ke dua ini berkisar Rp 180 ribu - Rp 200 ribu per kilogram. Sementara jumlah pedagang, pada meugang pertama terdapat 26 orang, sedangkan meugang ke dua, jumlah pedagang hanya 22 orang. [*]