Mobil Prototype Unsyiah Juara di Chem-E-Car Competition
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Mobil prototype Koetaradja Universitas Syiah Kuala berhasil meraih peringkat ke-5 dalam ajang Chem-E-Car Competition yang diselenggarakan pada Process Engineering and Energy Days (PDG) di Universitas Indonesia (UI), Jakarta, 25-26 Januari 2019. Kegiatan ini diikuti 25 tim, termasuk juga di antaranya tim dari Malaysia. Tim Unsyiah tercatat sebagai satu-satunya wakil Sumatera di ajang internasional ini.
Rahmi Safitri Rimzal, Ketua Tim Koetaradja Unsyiah, mengatakan kompetisi ini terbagi dalam dua tahap, yaitu presentasi poster dan race. Presentasi poster dilakukan di hadapan dewan juri dalam bahasa Inggris. Secara bersamaan, sebagian tim melakukan preparasi larutan yang akan digunakan selama race di laboratorium Universitas Indonesia. Kemudian para tim diberi kesempatan selama 6 menit untuk melakukan test run di arena lomba sebelum perlombaan dimulai.Rahmi juga menambahkan mekanisme lomba dalam ajang sedikit berbeda jika dibandingkan kompetisi Indonesia Chemical Engineering Car Competition (ICECC) di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS). Di kompetisi ini, mobil prototype hasil karya mahasiswa Fakultas Teknik ini, dituntut untuk menyelesaikan challenge berupa menembak bola golf ke dalam gawang dengan poin yang berbeda. Selain menilai ketepatan mobil berhenti di garis finish (point error), penilaian juga dilakukan untuk melihat kemampuan mobil melakukan shooting bola.
"Dari challenge itu, poin yang didapat akan diakumulasikan," ujar Rahmi.Mobil prototype hasil rancangan Tim Koetaradja Universitas berhasil berhenti di garis finish dengan point error 0,449 dan mendapat skor 100/200 untuk shooting bola. Setelah diakumulasi dengan nilai presentasi poster, Tim Koetaradja berhasil menduduki peringkat ke-5. Tim Unsyiah berhasil mengungguli beberapa tim dari universitas ternama di Indonesia maupun Malaysia, seperti UGM yang berada di peringkat 6, LNG diperingkat 7, UB pada peringkat 8, Undip pada peringkat 9, dan University Technology Petronas yang merupakan tim dari Malaysia yang berada di peringkat 10.
"Hasil ini cukup membanggakan, mengingat ini merupakan kompetisi pertama bagi Tim Koetaradja yang menggunakan shooting bola," ujar Rahmi.Ia melanjutkan dengan adanya challenge ini, mahasiswa tidak hanya dituntut untuk membuat reaksi kimia, sistem motor, dan elektrikal yang dapat bekerja dengan presisi agar dapat berhenti pada jarak tertentu.Tetapi, mahasiswa juga dituntut merancang mobil yang dapat menembak bola golf yang sudah disediakan.
"Pada challenge ini dituntut mobil dapat berjalan lurus dan juga dibutuhkan inovasi shooter agar dapat menembak bola masuk kedalam gawang," pungkasnya. (Humas Unsyiah)