Foto: Ist

DIALEKSIS.COM | Subulussalam - Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Kota Subulussalam menemukan guru-guru yang berpindahan dari daerah terpencil ke kawasan kota sehingga membuat kepala sekolah tak tahu harus melapor kemana terkait kekurangan tenaga guru.

Hal ini ditemukan MPD Kota Subulussalam dalam sidak di beberapa sekolah. Terkadang kepala sekolah yang ditinggalkan merasa bersedih karena selama ini gurunya kurang, tiba-tiba datang nota Dinas bahwa guru si A pindah ke sekolah di daerah Kota.

"Kami melihat guru sudah menumpuk di perkotaan baik SD maupun SMP dan hal ini tidak sejalan apa yang disampaikan oleh Bapak Walikota Subulussalam pada saat peringatan HGN (hari guru nasional) di Kota Subulussalam pada tahun 2017 yang lalu bahwa pemerataan guru dilakukan supaya daerah terpencil juga merasakan pendidikan tersebut," ujar Ketua MPD Subulussalam, Jaminuddin B, Kamis (22/2).

Namun, sambungnya, Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kota Subulussalam mengabaikan hal tersebut yang dibuktikan oleh puluhan guru yang mendapat nota dinas beberapa tahun terakhir.

"Kepala sekolah yang ditinggalkan tidak mempermasalahkan jika dimutasi ke sekolah perkotaan tapi harus juga dipikirkan kami yang terpencil ini, dan jangan pake nota dinas, langsung SK Walikota Subulussalam supaya kami tidak curiga," ujarnya.

Sementara kepala sekolah di perkotaan menyampaikan ke MPD, bahwa mereka kelebihan guru, dan sudah meminta agar disampaikan langsung ke Dinas Pendidikan dan kebudayaan.

"Hal ini membuat guru-guru di perkotaan sebagian menjadi korban karena jam sangat sedikit dan tidak cukup, sementara tenaga guru dari kalangan honor juga ada sehingga membuka peluang bagi guru di perkotaan untuk tidak masuk sekolah atau bolos karena Jam tidak cukup," kata Jaminuddin B. (rel)