Mualem Ajak Anak Muda Aceh Cintai Syariat Islam
Font: Ukuran: - +
Reporter : Naufal Habibi
Acara pertemuan bersama Anak Muda Mualem (AMM) yang digelar di Aula Asrama Haji pada Senin malam (18/11/2024). [Foto: Naufal Habibi/dialeksis.com]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Calon Gubernur Aceh nomor urut 02, Muzakir Manaf, atau yang akrab disapa Mualem, menegaskan komitmennya untuk memprioritaskan penegakan Syariat Islam di Aceh jika terpilih sebagai gubernur.
Pernyataan ini disampaikan dalam acara pertemuan bersama Anak Muda Mualem (AMM) yang digelar di Aula Asrama Haji pada Senin malam (18/11/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Mualem menekankan pentingnya penerapan nilai-nilai agama di Aceh, yang selama ini dikenal sebagai daerah dengan penerapan Syariat Islam yang kuat.
Ia berjanji untuk memperkuat kebijakan tersebut dengan langkah-langkah konkret, termasuk penegakan shalat lima waktu bagi seluruh masyarakat Aceh.
"Jika terpilih, kami akan memaksa masyarakat untuk shalat. Kami akan memaksa semua orang untuk melaksanakan shalat lima waktu. Untuk solusi terkait pelaksanaan dan penerapannya, nanti akan kita cari bersama," ujar Mualem.
Dalam pertemuan yang juga dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat dan pimpinan pemuda Aceh tersebut, Mualem mengajak generasi muda untuk lebih mencintai dan menghayati Syariat Islam.
Menurutnya, penerapan nilai-nilai agama sejak dini adalah kunci bagi kemajuan Aceh di masa depan.
"Saya mengajak anak-anak muda Aceh untuk mencintai Syariat Islam, menjadikan agama sebagai pedoman hidup, dan menjadi generasi yang tangguh dalam memperjuangkan identitas keislaman kita," tegasnya.
Sebagai tokoh yang dikenal memiliki pengaruh kuat di kalangan masyarakat Aceh, Muzakir Manaf memanfaatkan momen ini untuk memperkuat basis dukungannya, terutama dari generasi muda yang diharapkan menjadi motor penggerak perubahan di masa mendatang.
Muzakir Manaf, yang sebelumnya menjabat sebagai Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM), menegaskan bahwa salah satu fokus utama pemerintahannya nanti adalah penguatan hukum Syariat.
Ia yakin, dengan penerapan hukum agama yang lebih ketat, Aceh bisa menjadi contoh bagi provinsi lain di Indonesia dalam menjalankan nilai-nilai Islam.
"Kita harus memperkuat identitas Aceh sebagai Serambi Mekkah. Kami tidak hanya akan membangun dari segi infrastruktur, tetapi juga moral dan spiritual masyarakat. Ini adalah prioritas kami," pungkasnya. [nh]