Mualem dan Pimpinan Komisi VIII DPR RI Dukung Kemenag untuk Gelar Program KCA di Aceh
Font: Ukuran: - +
Foto: Kemenag Aceh
DIALEKSIS.COM | Papua Barat - Mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Muzakir Manaf alias Mualem dan Pimpinan Komisi 8 DPR RI Muhammad Husni menyatakan dukungan agar Menteri Agama RI Jenderal (Purn) Haji Fachrul Razi menggelar Program "Kita Cinta Aceh" sebagai bagian dari Program "Jembatan Kesetiawakawanan Aceh-Papua".
Hal tersebut dinyatakan khusus oleh Mualem dan Muhammad Husni saat diminta pendapat keduanya usai launching Program "Kita Cinta Papua" oleh Menag Fachrul Razi di Hotel The Beligri Kota Sorong, Jumat malam (4/9/2020).
"Dalam sambutan tadi sudah saya sampaikan agar Menteri Agama menggelar kegiatan serupa di Aceh sebagai bagian dari Jembatan Kesetiawakawanan Aceh-Papua," kata Muhammad Husni, putra Aceh yang terpilih dari Sumatera Utara.
"Yang namanya jembatan kan harus ada dua kepalanya. Yang satu di bagian Timur (Papua, red), satunya lagi di Barat (Aceh, red). Itu baru sempurna," tambah Husni yang alumnus Fakultas Ekonomi Unsyiah ini.
Sementara Mualem mengaku sudah menyampaikan kepada Menteri Agama Fachrul Razi untuk menegerikan sejumlah sekolah agama di Aceh.
Mualem juga mengaku telah mendiskusikan sekilas rencana usulan Program "Kita Cinta Aceh" dengan Kakanwil Kemenag Aceh, Dr H Iqbal SAg MAg dan Ketua FKUB Aceh Nasir Zalba yang ikut diundang oleh Menteri Agama ke Papua.
Kakanwil Kemenag Aceh menyatakan, pihaknya akan segera mempersiapkan usulan Program Kita Cinta Aceh sebagai bagian dari Jembatan Kesetiawakawanan Aceh-Papua agar dapat diselenggarakan di Aceh pada tahun 2021.
"Kami di Kemenag Aceh siap dan mendukung penuh Program Kita Cinta Papua, Kita Cinta Aceh, untuk memperkokoh Jembatan Kesetiawakawanan Aceh-Papua," ujar Iqbal didampingi stafnya Salimuddin SAg.
Sebagai informasi, melalui Program Kita Cinta Papua (KCP) beberapa kegiatan peningkatan SDM keagamaan untuk Papua akan dijalankan, antara lain yaitu:
1. Pelaksanaan percepatan pembangunan sekolah-sekolah baru, khususnya sekolah keagamaan, dan rehabilitasi sekolah-sekolah yang sudah ada.
2. Pemberian beasiswa kepada generasi muda Papua dan Papua Barat.
3. Pelaksanaan pembangunan rumah ibadah baru, khususnya gedung gereja Kristen dan Katolik dan rehabilitasi rumah-rumah ibadah yang sudah ada.
4. Peningkatan komunikasi dan kerja sama dengan tokoh agama, tokoh masyarakat dan budaya di Papua dan Papua Barat.
5. Pembangunan Gedung Pelayanan Kerukunan Umat Beragama.
6. Pembangunan Gedung Integritas Umat Beragama.
7. Pembangunan dan pengokohan "Jembatan Kesetiawakawanan" antara Papua dan Papua Barat dengan daerah-daerah lainnya, utamanya "Jembatan Kesetiawakawanan Aceh-Papua".