Nasir Djamil: Aceh Perlu Cetak Biru Pendidikan
Font: Ukuran: - +
Anggota DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil. [Foto: IST]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Anggota DPR RI asal Aceh M Nasir Djamil mengatakan, hak penduduk Aceh mendapatkan pendidikan bermutu dan Islami sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekonologi, tertuang dalam ayat (1) Pasal 216 UU No.11 2006 Tentang Pemerintahan Aceh (UUPA).
Hal ini disampaikan dalam dialog membahas "Tantangan Pendidikan Generasi MudaTanah Rencong di Era Revolusi Industri 4.0, Perubahan Kehidupan Masyarakat (Society 5.0) dan New Normal Pasca Pandemi Covid-19" yang diselanggarakan Forum Masyarakat Aceh se-Pulau Jawa (Formaja) secara virtual, Sabtu (16/5/2020).
Ia juga mempertanyakan penyediaan layanan pendidikan yang bermutu dan Islami di Aceh sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekonologi.
"Kalau belum, maka ini kesalahan kita semua, dan mari kita berikan hak penduduk Aceh itu," kata Nasir Djamil, politisi PKS mengutip Serambi.
Nasir Djamil yang juga salah seorang anggota Parlemen yang menyusun UUPA mengatakan, arah dan kebijakan pendidikan Aceh itu sudah dituangkan dalam UU, tinggal sekarang bagaimana mewujudkannya.
"Termasuk besaran anggaran pendidikan sudah diterakan dalam UUPA," ujar Nasir.
Anggota Komisi III DPR RI ini menyadari bahwa hingga kini penduduk di Aceh belum mendapatkan haknya mengenai pendidikan yang bermutu.
Nasir sependapat bahwa harus ada cetak biru pendidikan Aceh guna dijalankan bersama.
Selain itu ia juga menyarankan evaluasi terhadap regulasi pendidikan Aceh, penganggaran pendidikan Aceh, sarana dan prasarana pendidikan serta budaya pendidikan.
"Saya juga sependapat bahwa Aceh memerlukan cetak biru pendidikan untuk kemudian dijalankan bersama," ujarnya.
Ia menyarankan diselenggarakan sebuah seminar besar melibatkan banyak pihak mempersiapkan cetak biru pendidikan Aceh.
Pembicara lain dalam dialog yang dipandu praktisi pendidikan dari Bandung Zoelkifli M Adam adalah Menteri Agraria dan Tata Ruang Dr Sofyan A Djalil, Rektor Unsyiah Prof Dr H Samsul Rizal MEng, dan Rektor Universitas Teuku Umar (UTU) Prof Dr Jasman J Ma'ruf, tokoh Aceh Azwar Abubakar.
Kemudian anggota DPR RI asal Aceh Illiza Sa'duddin Djamal, Kadisdik Aceh Drs H Rahmat Fitri HD MPA, Prof Dr H Bachtiar Hasan dari UPI Bandung, Drs HT Zilmahram MM (psikolog), Prof Dr Eng Ir HT Abdullah Sanny dari ITB Bandung dan Dr H Surya Darma MBA, Ketua Taman Iskandar Muda Jakarta.