Nova : Kepala BPKS Jangan Baper
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Teguran Plt Gubenur Aceh Nova Iriansyah kepada kepala BPKS, Sayid Fadhil merupakan kritik untuk memotivasi BPKS dalam membangun Kawasan Sabang.
"Saya mengkritik juga kapasitas sebagai Ketua Dewan Kawasan, bukan sebagai Pribadi Nova Iriansyah, karena itu jangan baper, jangan bawa perasaan," kata Nova.
Mendengar penjelasan Nova Iriansyah, Sayid Fadhil, saat ditemui media usai pembukaan kegiatan diskusi oleh Nova Iriansyah, mengaku sangat berterima kasih kepada Plt Gubenur Aceh yang juga Ketua DKS Sabang, karena telah memberikan masukan dan teguran serta saran saran.
"Saya sangat berterima kasih. Insyaallah ini menjadi masukan untuk saya dan manajemen BPKS, dan kami akan lebih semangat lagi mengelola BPKS sebagaimana diharapkan. Karena itu, kita berharap dukungan semua pihak. Sekali lagi, kepada Bapak Nova Iriansyah, kami ucapkan banyak terimakasih," sebut Sayid.
Diskusi tentang pembangunan Kawasan sabang dilakukan oleh Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) dan Aceh Quick Response lewat focus Group Discussion (FGD) di Kyriad Muraya Hotel Aceh, Senin 17 Desember 2018.
Focus Group Discussion (FGD) tersebut membahas tentang Penguatan dan Pemanfaatan Kawasan Sabang untuk Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Aceh.
Acara tersebut menghadirkan Plt Gubernur Aceh Ir. H. Nova Iriansyah MT sebagai Ketua Dewan Kawasan Sabang (DKS), Kepala BPKS Sabang Sayid Fadhil beserta manajemen BPKS lainnya.
Hadir Juga dalam kegiatan itu perwakilan Bupati Aceh Besar dan Walikota Sabang, para SKPA, Akdemisi, para tokoh dan pegiat, anggota dewan pengawas BPKS, dan unsur pers, yang ikut berpartisipasi aktif membahas kemajuan Aceh melalui Sabang.
Safaruddin, selaku Ketua YARA yang juga pencetus Aceh Quick Response mengatakan, selama ini BPKS belum berperan maksimal dalam peningkatan pertumbuhan dan ekonomi masyarakat Aceh khususnya Sabang.
BPKS kewenangannya cukup besar, tapi sudah hampir 20 tahun pasang surut. Saat itu sempat mulai berkembang, tapi kemudian kembali surut. Saya pernah bertemu dengan masyarakat disana yang mengaku susahnya memasukkan barang ke Sabang," ungkap Safaruddin.
YARA juga menyingung keberadaan Pulo Aceh yang dinilai cukup potensial untuk dikebangkan sektor pariwisata. "Wisata disana (Pulo Aceh) itu luar biasa. Pulo Aceh cukup indah dan bagus untuk dikembangkan. Saya rasa tidak akan kalah dengan daerah lain jika kawasan itu serius dikembangkan," ujarnya.
Mengingat besarnya potensi perkembangan wisata di kawasan Sabang dan Pulo Aceh, maka YARA memanggil para pihak terkait untuk membicarakan hal itu.
"Hari ini kita mengadakan diskusi membicarakan bagaimana cara membuat kawasan tersebut berkembang. Kita berharap masukan masukan dari semua pihak, nanti masukan-masukan tersebut kita serahkan kepada Plt Gubernur Aceh dan Kepala BPKS," terangnya.
Sementara Plt Gubernur Aceh, Ir H Nova Iriansyah MT, mengaku sangat mengapresiasi inisiatif YARA yang kiprahnya selama ini dinilai cukup besar bagi masyarakat Aceh.
"Saya sangat mengapresiasi Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA), yang menurut saya kiprahnya sangat signifikan dalam melihat dan menyelesaikan berbagai persoalan di Aceh. Apa yg dilakukan YARA sangat saya apresiasi, mudah mudahan dapat masukan subtantif," harap Nova Iriansyah.
Menurut Nova Iriansyah, terlalu banyak persoalan yang bisa dibicarakan tentang Sabang. Karen itulah, Nova meminta peserta yang hadir untuk dapat memberikan berbagai masukan dan saran dalam pengembangan kawasan Sabang kedepan.
Dengan berbagai masukan tersebut, Plt Gubernur Aceh itu berharap kedepan BPKS dibawah kepemimpinan Sayid Fadhil, mampu membawa perubahan dan menjadikan Sabang dan sekitarnya lebih baik lagi. (ijn/j)