Nova Iriansyah: Penting Peran Orang Tua Agar Berhasil Belajar Daring
Font: Ukuran: - +
Plt Gubernur Aceh, Ir. Nova Iriansyah, MT didampingi Wakil Ketua TP PKK Aceh, Dr.Ir.Dyah Erti Idawati, MT membuka webminar nasional tentang peran orangtua dalam pembelajaran daring masa pandemi covid-19 di Rumah Dinas Wakil Gubernur, Banda Aceh, Rabu (2/9/2020).
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Untuk mendapatkan hasil terbaik dari proses belajar daring selama masa pandemi Covid-19, dibutuhkan pengawasan yang ketat terhadap para peserta didik dari pihak keluarga, terutama orangtua.
Hal itu disampaikan Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah saat membuka Webinar "Peran Orangtua untuk Pembelajaran Daring Anak" di Aula Rumah Dinas Wakil Gubernur Aceh, Rabu, 2 September 2020.
Diskusi tersebut digelar atas kerjasama Tim Penggerak PKK Aceh dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Diskusi diikuti Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Pusat, Prof Unifah Rosyidi, Wakil Ketua TP PKK Aceh, Dyah Erti Idawati, Ketua PGRI Aceh Munzir, serta sejumlah peserta lainnya.
Nova mengatakan, diskusi itu sangat penting dilakukan untuk menemukan bagaimana idealnya metode pengawasan dari orangtua untuk menyukseskan kegiatan belajar daring.
"Apa boleh buat, opsi belajar daring sepertinya masih merupakan pilihan terbaik untuk saat ini. Hanya saja, untuk mendapatkan hasil terbaik dari proses belajar daring ini, dibutuhkan pengawasan yang ketat terhadap para peserta didik," ujar Nova.
Lebih lanjut Nova menjelaskan, akibat pandemi Covid-19, sistem belajar bagi peserta didik di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk di Aceh, menjadi terganggu dan terpaksa dilakukan secara daring, yakni melalui jarak jauh dengan menggunakan teknologi internet.
Sistem pembelajaran jarak jauh, lanjut Nova, memiliki banyak perbedaan dengan sistem belajar tatap muka sebagaimana lazimnya diikuti para peserta didik.
Dengan sistem pembejalaran jarak jauh, pengawasan guru terhadap peserta didik sangat minim. Proses dialog juga sangat terbatas, belum lagi durasi belajar yang tidak sama dengan sistem belajar di kelas, sehingga sebahagian orang tua ada yang keberatan terhadap pemberlakuan sistem ini.
"Tapi memaksakan anak-anak untuk belajar dengan metode tatap muka di tengah kondisi Pandemi ini, jelas sangat berisiko," ujar Nova
Maka itu, kata Nova, Pemerintah belum menganjurkan untuk dilakukannya pola belajar di ruang kelas karena tidak ingin anak-anak dan para guru menjadi korban.
Nova berharap diskusi tersebut bisa menghasillan rekomendasi sebagai acuan bagi Pemerintah Aceh untuk mendukung suksesnya proses belajar daring bagi para peserta didik di daerah ini.
"Dan nantinya, Tim Penggerak PKK Bersama pihak terkait lainnya akan dapat mensosialisasikan rekomendasi itu ke seluruh daerah, sehingga para orangtua tahu apa yang harus dilakukannya guna mendukung pola belajar daring yang diikuti anak-anak di rumah," ujar Nova. [Rls]