Nova Teken Renja TJSLP Tahun 2021 dengan FK BUMN
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Gubernur Aceh Nova Iriansyah, menandatangani (meneken) perjanjian Rencana Kerja tahun 2021 antara Pemerintah Aceh dengan Forum Komunikasi BUMN Provinsi Aceh, Senin (15/3/2021).
Perjanjian Rencana Kerja itu dilakukan sebagai upaya memaksimalkan peran BUMN dalam rangka membangun provinsi setempat bersama pemerintah daerah.
Setidaknya, sebanyak 14 perusahaan milik negara yang beroperasi di Aceh telah menandatangani Renja tahun 2021 terkait tanggung jawab sosial lingkungan perusahaan BUMN, Senin (15/3/2021), di Anjong Mon Mata.
Perusahaan yang menandatangani kerja sama dengan Pemerintah Aceh adalah, PT Pegadaian (Persero) Syariah Area Banda Aceh, PT PLN UIW Aceh, PT Perkebunan Nusantara I, Perum Bulog Kanwil Aceh, PT Mifa Bersaudara, PT Bara Energi Lestari, PT Pupuk Iskandar Muda, PT Solusi Bangun Indonesia/PT Aroma Cipta Anugerahtama, PT Medco E&P Malaka, PT Pertamina EP Field Rantau Persero Area Aceh, PT Pertamina Hulu Energi NSB, PT Agrabudi Jasa Bersama, PT Aceh Media Grafika, dan PT Dunia Barusa.
Dalam sambutanya, Gubernur Aceh Nova Iriansyah, mengapresiasi langkah yang dilakukan Forum Komunikasi BUMN. Sebab bantuan atau CSR dari perusahaan milik negara itu, tidak hanya dapat membantu meringankan tugas Pemerintah Aceh, tapi juga berpengaruh besar dalam mendorong percepatan denyut ekonomi di Aceh, terutama di masa pandemi Covid-19, yang telah berimbas pada semua sektor.
“Pemerintah Aceh sangat mensyukuri tekad dan kemauan kerja sama ini, dan mengucapkan terimakasih beserta apresiasi kepada semua BUMN dan perusahaan swasta di Aceh atas dukungan yang telah diberikan bagi pembangunan di daerah ini. Dukungan itu tentu tidak lepas dari peran Forum Komunikasi BUMN yang begitu aktif membaca situasi dan menjalin kerjasama dengan masyarakat dan pelaku usaha,” kata Nova dalam sambutannya.
Nova berharap, melalui Rapat Kerja Forum Komunikasi BUMN Provinsi Aceh, dapat meningkatkan sekaligus memperkuat peran forum komunikasi itu. Agar kinerjanya dalam rangka membantu perekonomian rakyat Aceh dapat lebih dirasakan masyarakat.
“Mudah mudahan forum ini bisa menjadi forum konsolidasi substantif, dan ajang komunikasi yang sangat berguna. Kemudian juga bisa menjadi pemersatu dan menyinkronkan kinerja, Dengan demikian, makna tagline “BUMN untuk Indonesia”, benar benar dapat dirasakan masyarakat,” ujar Nova.
Ia menuturkan, perusahan BUMN sudah menunjukan peran signifikan dalam geliat pembangunan di Aceh. Salah satunya yaitu pembangunan jalan tol Sibanceh yang ditargetkan pada tahun 2024 mendatang akan terkoneksi ke Sumatera Utara.
“Saya pikir seluruhnya peran signifikan dari BUMN dan itu bagian konkrit BUMN dalam berkontribusi untuk pembangunan. Tentu kita juga apresiasi keputusan Presiden untuk segera mewujudkan Trans Sumatera konektifitas Aceh hingga Bakauheni, kita sadari betul bahwa itu (tol) berawal dari mimpi yang menjadi nyata,” kata Nova.
Maka itu, Nova menuturkan Pemerintah Aceh akan terus mendukung dan bersinergi bersama BUMN dalam membangun Aceh, serta saling menguatkan dan evaluasi demi kemajuan Aceh.
“Selama ini, dukungan BUMN bagi perekonomian Aceh sudah cukup terasa, terutama untuk pemberdayaan UMKM. Namun seiring hadirnya ancaman Covid-19, dukungan itu perlu lebih diperkuat karena jumlah sektor usaha masyarakat yang terdampak juga cukup banyak,” ujarnya.
Sementara itu, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, mengaku Forum Komunikasi BUMN Provinsi Aceh merupakan yang pertama di Indonesia dan menjadi cikal bakal untuk terbentuknya forum serupa di seluruh Indonesia.
Ia menjelaskan, jika setiap kunjungan kerjanya ke daerah ia harus mengumpulkan pihak BUMN, namun saat ke Aceh dirinya tidak perlu mengumpulkan karena sudah terhimpun dalam FK BUMN.
“Artinya, dengan adanya forum ini lebih mudah untuk menggerakkan BUMN karena sudah terbentuk dan BUMN sudah tergabung semua,” ujarnya.
Ia menyebutkan, sekitar 49 BUMN yang ada di Aceh dan tiga diantaranya perusahaan BUMN yang beroperasi langsung di Aceh, yakni PT SBA, PIM dan PTPN 1.
Selain itu, ia juga berharap melalui FK BUMN dapat mengusulkan program kerja ke Kementerian yang nantinya dirinya akan mendorong agar dapat ditindaklanjuti oleh BUMN yang nantinya akan ditunjuk.
“Kami yakin dengan adanya usulan tersebut program yang telah berjalan saat ini akan lebih ditingkatkan lagi, karena nantinya ada penyesuaian dana CSR yang disesuaikan dengan kebutuhan,” katanya.
Selain itu, terkait Tol Sibanceh kata Arya, saat ini, 2 seksi sudah bisa digunakan, dan ditarget pada akhir tahun 2021 ke 6 seksi dengan jarak 76 kilo meter akan bisa digunakan.
Kemudian terkait, peningkatan UMKM, FK BUMN Aceh juga merencanakan akan membuka pusat UMKM yang disebut Rumah UMKM. Nantinya akan menjadi pusat pelatihan, dan pembiayaan bagi para pelaku usaha.
“Industri kreatif akan hidup di sana kalau sudah dibuka di sini (Banda Aceh) kita akan buka lagi di setiap kabupaten seluruh Aceh. Jadi setiap kabupaten punya pusat UMKM, nanti pihak Bank BSI jadi pembimbing, jika naik kelas bisa cari dana langsung di BSI,”
Pertemuan itu, menerapkan protokol kesehatan, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Turut hadir dalam pertemuan itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Aceh, Mawardi, Kepala BAPEDA Teuku Ahmad Dadek, Kepala Biro Umum Setda Aceh Akmil Husein, Kepala Biro Ekonomi Setda Aceh Amirullah, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh Muhammad Iswanto, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Helvizar Ibrahim, dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Jamaluddin.