Oknum Camat 'Bermain' Di Musda Golkar Aceh Tengah Dilaporkan Ke KASN
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM| Takengon- Pelaksanaan Musda Golkar Aceh Tengah yang sudah digelar September lalu ditunda dan akan dilaksanakan kembali pada Oktober 2020 ini. Suasana hangat mewarnai pemilihan ketua.
Bahkan ketua AMPI Aceh Tengah menilai ada permainan dan keterlibatan para camat dalam mengarahkan, mengkondisikan calon tertentu. Para camat bermain untuk mempengaruhi pimpinan kecamatan (PK) yang punya hak suara.
Menurut Thaib Wajdi, ketua Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI), Kabupaten Aceh Tengah, dalam keterangan relisnya yang diberikan kepada media, sejumlah oknum camat diduga terlibat ikut campur dalam urusan Musda Partai Golongan Karya (Golkar).
Menurutnya, AMPI yang merupakan salah satu Ormas yang didirikan Partai Golkar mengecam keras dugaan keterlibatan sejumlah oknum camat. Pimpinan Kecamatan (PK) tidak ingin dipengaruhi oleh oknum yang mengarahkan untuk calon tertentu.
“Kami pemilik suara (dukungan-red) dalam Musda Golkar tidak ingin dipengaruhi oleh oknum camat yang mengarahkan untuk calon tertentu. ASN sudah terikat sumpahnya, ada kode etik yang harus dipatuhi,” kata Thaib Wajdi.
Atas dugaan ada sejumlah oknum camat yang bermain, pihaknya akan melaporkan ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Sejumlah bukti dari beberapa pemilik suara (PK) Partai Golkar Aceh Tengah sudah ada.
“Ada oknum camat minta dukungan secara langsung. Menjadi perantara pertemuan antara PK dengan tim dari utusan salah satu calon. Ada juga yang menyampaikan maksud meminta dukungan dengan bahasa minta pertimbangan, dapat kami simpulkan oknum camat ingin mengarahkan PK ke salah satu calon,” kata Thaib Wajdi.
“Kami akan halau orang luar yang mengutak-atik dan mengendalikan Partai Golkar. Kami akan berjalan sesuai koridor hukum baik undang-undang dan AD/ART partai. Untuk itu, kami telah siapkan bukti dan akan lapor sejumlah camat ke KASN, tujuanya, supaya tidak ada lagi keterlibatan ASN dalam berpolitik praktis,” ujar Thaib Wajdi.
Pohon beringin sudah menyelenggarakan Musda pada September lalu, namun karena ada kesalahan administrasi pelaksanaanya ditunda dan jadwalkan akan dilaksanakan pada Oktober ini.
Saat itu muncul dua nama kepermukaan yang akan memimpin Golkar Aceh Tengah, Ansyari dan Muhcsin Hasan, keduanya merupakan kader Golkar yang kini duduk di DPRK Aceh Tengah. Namun pelaksanaanya ditunda, apakah dalam Musda kali ini akan muncul kandidat baru? (Baga)