Masyarakat umum menyaksikan prosesi pelantikan Muzakir Manaf dan Fadhlullah menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh di halaman DPR Aceh, Rabu (12/2/2025). [Foto: Alfi Nora/dialeksis.com]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Eks calon gubernur dan wakil gubernur Aceh Pilkada 2024, Bustami Hamzah (Om Bus) dan Fadhil Rahmi (Syech Fadhil), tidak hadir dalam pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh terpilih, Muzakir Manaf (Mualem) dan Fadhullah (Dek Fad), yang berlangsung pada Rabu (12/2/2025).

Pantauan Dialeksis, pasangan yang sebelumnya bersaing dengan Mualem-Dek Fad dalam pilkada lalu, yakni Om Bus dan Syech Fadhil, tidak terlihat di acara pelantikan tersebut. Ketidakhadiran mereka menjadi perhatian, mengingat momen tersebut menjadi tonggak penting bagi pemerintahan Aceh yang baru.

Di sisi lain, sejumlah tamu penting hadir dalam pelantikan ini, antara lain Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla, mantan Menteri Hukum dan HAM, Hamid Awaluddin, serta fasilitator damai asal Finlandia, Juha Christensen. 

Hadir pula Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsa, Kepala BIN Letjen (Purn) M. Herindra, mantan Wakil Ketua DPD RI, Oesman Sapta Odang, dan sejumlah anggota DPR dan DPD RI asal Aceh. Duta Besar Finlandia untuk Indonesia, Pekka Kaihilahti, serta pengusaha nasional, seperti Indra Bakrie dari Bakrie Group, turut meramaikan acara.

Pelantikan tersebut dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, yang dalam sambutannya berharap agar pemerintahan Aceh yang baru dapat terjalin hubungan harmonis antara eksekutif dan legislatif. 

“Kami menaruh harapan besar terhadap terwujudnya pemerintahan Aceh yang baik, dengan menjalin komunikasi yang efektif antara eksekutif dan legislatif,” kata Tito.

Lebih lanjut, Tito menekankan pentingnya sinergi antara gubernur dan wakil gubernur yang baru. 

“Masing-masing harus menjalankan tugasnya sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku, serta memastikan hubungan baik dengan legislatif,” tambahnya. [nr]