Pangdam Copot Danramil Rantau Peureulak ekses Insiden Ledakan Sumur Minyak
Font: Ukuran: - +
Foto: KBRN/RRI
DIALEKSIS.COM, Banda Aceh- Panglima Kodam Iskandar Muda (Pangdam IM) Mayjen TNI Teuku Abdul Hafil Fuddin mencopot Danramil 21/Ranto Peureulak Lettu Inf Miswanto. Pencopotan dilakukan karena Lettu Inf Miswanto dinilai lalai dalam menjalankan tugas sehingga peristiwa ledakan sumur minyak di desa Pasir Putih terjadi dan menewaskan 23 orang.
Kepada wartawan di Banda Aceh, Pangdam IM Mayjen TNI Teuku Abdul Hafil Fuddin menyebutkan, pencopotan ini dilakukan karena Danramil Rantau Peureulak dianggap tidak melakukan upaya-upaya pencegahan terhadap keberadaan aktivitas tambang illegal tersebut. Padahal lokasi tambang minyak illegal diketahui tidak jauh dari markas Koramil Rantau Peureulak.Menurut Hafil, jika upaya pencegahan dilakukan jauh-jauh hari, maka insiden ledakan sumur minyak tersebut bisa dicegah dan tidak menimbulkan korban jiwa hingga 23 orang.
"Sudah saya perintahkan kepada Dandim, Danrem segera diganti Danramil karena saya yakin Danramil mengetahui perbuatan yang dilakukan di lokasi sumur-sumur illegal tersebut," kata Hafil, Senin (7/5/2018).Dalam hal ini, Pangdam Iskandar Muda mendukung upaya penegakan hukum dan penutupan sumur minyak illegal yang berada di Rantau Peureulak Aceh Timur.
"Nah sumur-sumur minyak ilegal ini sudah saya sampaikan kepada Pak Gubernur dan Pak Kapolda coba kita hentikan sementara selama investigasi dilakukan. Tapi selanjutnya kita cari juga solusi apa yang harus kita lakukan, karena masyarakat di sana dan sekitarnya saya tahu bahwa kehidupanya dari sumur-sumur tersebut. Oleh karena itu perlu diatur dengan baik sehingga kita tidak mau korban-korban terhadap masyarakat itu bertambah lagi," tambah Pangdam.Sebelumnya, Pandam IM juga telah meninjau lokasi ledakan sumur minyak illegal di desa Pasir Putih. Di sana, Pangdam Iskandar Muda juga mendapati ada 20 lebih lubang sumur minyak illegal dan beberapa mesin serta alat pengeboran.
Dalam musibah ledakan sumur minyak itu, sebanyak 23 orang dinyatakan tewas. Sementara 35 orang masih dirawat intensif di rumah sakit karena mengalami luka bakar. Selain itu, sebanyak 198 jiwa terpaksa mengungsi. (KBRN/RRI)